"Kantin yuk," Ajak Keyla pada kedua temannya.
Tania mendengus kesal pada Keyla. "Pelajaran BK,Key. Lo mau bolos lagi ?"
"Kalo gue gak bolos sama aja gue minta di hukum sama pak Wahyu dengan seragam ketat gue," bantah Keyla mulai ikut kesal.
"Gue gak mau bolos." Kata Tania final.
"Ya udah kalo gak mau," Keyla beranjak pergi keluar kelas.
Tujuannya adalah ke kantin. Saat sampai di depan perpustakaan,di arah berlawanan pak Wahyu berjalan menuju kelasnya. Keyla segera memutar badannya dan dengan langkah cepat sedikit berlari ia menjauh dari kelasnya. Ia harus rela berjalan jauh untuk sampai di kantin karena jalan yang melewati kelasnya sudah ada pak Wahyu. Sebenarnya lebih dekat jika lewat perpustakaan tapi ya gimana lagi.
Keringat dan kakinya yang pegal berlari dari pak Wahyu. Keringatnya membuat sebagian seragam nya basah. Kening dan rambutnya ikut sedikit basah.
"Mang Udin, sotonya satu ya. Sama jus jambu," Kata Keyla duduk di bangku kantin sambil mengibaskan tangannya untuk mengurangi gerah.
"Siap,neng."
"Habis di kejar apaan sampe keringetan gitu,neng ?" Tanya Mang Udin
Keyla masih mengatur nafasnya. "Biasa. Melarikan diri dari BK,"
"Tunggu ya neng,"
"Iya,mang."
Tak lama,pesanan Keyla jadi dan ia mulai menyantapnya. Lari larian tadi membuat perut Keyla lapar ditambah pagi tadi ia tidak sarapan. Ia memakan dengan lahap.
"Laper,dek ?" Suara itu lagi.
Keyla berhenti mengunyah dan mendongak. Siapa lagi kalo bukan Sheira. Kini Sheira berdiri menyilangkan tangan didepan dadanya menatap Keyla lurus. Keyla berdecak kesal,
"Kenapa selalu ada lo sih,kak ? Ganggu aja," kata Keyla kesal.
"Kalo lo gak bolos pelajaran gue gak akan mau ngurusin lo," Kata Sheira ikut kesal.
Keyla memilih mengabaikan keberadaan Sheira. Ia melanjutkan acara makannya. Sesekali ia menyibakkan rambutnya yang membuat gerah. Sheira masih memperhatikan Keyla,terpaku dengan adik kelasnya itu. Seolah ada magnet tersendiri bagi Sheira. Lama menatap Keyla,akhirnya ia tersadar saat Keyla selesai makan.
"Ekhem,,,,,"
"Ck,,, Mang Udin bilangin sama cewek ngeselin di depan gue ini,buat jauh jauh dari gue." Kata Keyla tanpa menatap Sheira.
"Mang Udin bilangin sama cewek pembuat masalah ini kalo gue capek ngurusin dia yang selalu bolos pelajaran." Kata Sheira tak mau kalah.
"Mang Udin bil-"
"Udah udah. Bilang langsung kan bisa,orang kalian juga deket kenapa harus lewat saya yang bilangin ?" Kata mang Udin.
"Denger tuh." Kata Sheira masih menyilangkan tangannya.
Keyla menatap Sheira kesal. Seolah ingin mencabik cabik Sheira saking kesalnya. Terkadang Sheira sangat menyebalkan bagi Keyla.
"Apa ?" Tanya Sheira menantang.
"Apanya yang apa ?"Tanya Keyla balik.
"Ck,gaje." Sheira memutar malas bola matanya. Keyla berdiri dan hendak pergi.
Mata Sheira membulat sempurna melihat seragam Keyla yang sedari tadi tidak terlihat ketat saat duduk. Tapi dengan berdiri seperti ini Sheira bisa melihat jelas lekuk tubuh Keyla.
"Tunggu !" Kata Sheira menghampiri Keyla.
"Seragam lo ketat,"
"Iya terus ?" Tanya Keyla menaikkan sebelah alis.
Sheira menelan ludahnya dengan susah payah. Dengan jarak sedekat ini,Ia bisa melihat sesuatu milik Keyla. Karena tinggi Keyla hanya sedagu Sheira,ia mendongak untuk menatap Sheira.
"Kenapa ? Tergoda?" Tanya Keyla menantang ketua OSIS nya.
"Iya. Lo menggoda gue,Key ? Kesalahan fatal buat lo. Lo telah membangunkan sisi liar gue," Batin Sheira menyeringai.
"Melanggar aturan," Balas Sheira datar.
"Iya terus ? Mau hukum gu--"
"Kali ini gue gak akan hukum lo. Gue biarin lo,"
Keyla mengernyit heran. Tapi ia bodo amat dengan makhluk di depannya itu.
"Biarin aja para cowok tergoda sama tubuh dia," gerutu Sheira mungkin terdengar oleh Keyla.
"Mang ini uangnya," Keyla pergi dari kantin setelah membayar.
Sementara Sheira memaki gadis itu.
"Bodoh ! Arrgghhh,,,," Sheira frustasi dengan tingkah Keyla.
Sheira pergi ke koperasi untuk membeli seragam baru. Tentu saja buat si Badgirl Troublemaker,mana bisa Sheira mengijinkan Keyla mengenakan seragam seperti tadi. Dan dia juga memaki dirinya sendiri mengapa ia membiarkan Keyla begitu saja.
"Lo mau kemana ?" Tanya Zeva berpapasan dengan Sheira.
"Beli seragam," Balas Sheira singkat tanpa berhenti melangkah membuat Zeva mengikutinya.
"Buat siapa?" Tanya Zeva heran.
"Siapa lagi kalo bukan Keyla ? Seragamnya dia buat ketat." jelas Sheira.
"Njirrr ! Dia belum tau cowok di sekolah ini gimana,apalagi kelas 11 IPS 2 itu."
"Maka dari itu,"
"Lo juga tergoda ?" Celetuk Zeva membuat Sheira mendelik kesal tapi benar.
.
.
.
Di lain tempat Keyla bersenandung ria mengikuti alunan musik di telinganya. Ia berjalan jalan sekeliling sekolah. Ya kali dia kembali ke kelas yang masih pelajaran BK.
Brukk
"Aww," Keyla terjatuh setelah di tabrak oleh seseorang
"Maaf maaf," reflek pemilik suara bass itu membantu Keyla yang ia tabrak.
Keyla melihat siapa yang menabraknya. Cowok,tampan relatif lah ya, tinggi,atletis,kulit kuning langsat. Cowok itu melirik pada dada Keyla. Seringai jail tercetak di bibir cowok itu.
"Lo kelas 10 ya ? Gue Arsen," kata cowok tersebut mengulurkan tangan.
Keyla tak menerima uluran tangan Arsen. Beberapa kali Keyla melihat jika Arsen terus terusan melirik dadanya.
"Iya. Gue Keyla," balas Keyla datar.
"Iya Gue udah tau kok,dari name tag lo." Lagi lagi Arsen melirik dadanya.
"Gue pergi dulu,"
"Gak mau main sama gue ? Ntar gue ajarin...." Arsen mendekat pada Keyla yang bingung.
Arsen melangkah ke depan membuat Keyla sedikit takut. Arsen menyeringai sambil melirik dada Keyla. Sampai,
"Ikut gue !" Tangan Keyla ditarik tiba tiba oleh seseorang.
Keyla tidak menolak karena dari tangan tersebut ia sudah tau siapa pemiliknya. Sheira menarik Keyla ke toilet. Ia mengunci pintu toilet dan sekarang menatap Keyla tajam. Mata hijau itu membuat Keyla tak berani menatapnya.
"Ganti !" Kata Sheira dingin penuh ketegasan menyerahkan seragam baru.
Tatapan yang eerrrhhh. Keyla tak berani menatapnya lagi.
Keyla mengikuti perintah Sheira,entah kenapa ia jadi menurut pada Sheira. Ia masuk ke bilik toilet dan mengganti seragam nya. Setelah mengganti,ia keluar. Sheira menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya,masih menatap tajam Keyla yang merapikan rambutnya di depan cermin.
Keyla membalikkan badan. Ia menunduk tak berani menatap Sheira yang berjalan mendekatinya. Tangannya meremas seragam nya kuat,entah apa yang membuat suasana di sini semakin mencekam bagi Keyla.
"G-gue--"
"Kenapa lo senekat itu ?" Suara dingin Sheira membuat Keyla menajamkan mata kuat kuat
"Lo tau gak sih ? Kalo ide lo itu membuat tubuh lo murah dimata cowok."
"Kalo lo gak bisa jaga harga diri,jangan nyerahin tubuh lo dengan pake seragam ketat."
Nafas Sheira memburu meluapkan semua kekesalannya pada kebodohan Keyla. Beberapa kali ia mengatur nafas dan emosinya. Tangannya terulur di dagu Keyla membuat wajah Keyla dapat ia lihat jelas.
"Huuffttt,,,"
"Buka matamu," Kata Sheira mulai lembut.
"Maaf. Apa aku membuatmu takut?" Kata Sheira membelai pipi Keyla lembut.
Keyla mendongak menatap Sheira. Ketakutannya telah hilang. Senyum tipis terlihat untuk Sheira.
Sheira menunduk, "aku hanya tidak ingin Arsen melakukan apapun padamu."
Deg !!!
Terdengar posesif bagi Keyla. Sheira menatap Keyla,mata hijaunya memancarkan kejujuran dan ketulusan dari ucapannya. Hati Keyla tiba tiba berbunga bunga. Apakah dia benar benar telah jatuh cinta ? Pada Ketua OSIS nya ? Sesama perempuan ?