Perusahaan Wijaya

"Jangan, setelah mendengarkan dongeng pengantar tidurmu, aku takut aku akan mengalami mimpi buruk di malam hari, dan akan sulit bagi Sarah untuk mendengarkan." Dia menyentuh kepala Sarah dengan rasa kasihan.

"Apa kau menertawakan level mendongengku? Kau sudah berani."

Irwan mengangkat alisnya sedikit, mencoba mendekati bibir Intan, tapi tidak menyangka gadis kecil di pelukannya bergumam dan berbalik.

Intan tiba-tiba menjadi gugup dan mendorong Irwan pergi: "Masih ada anak-anak di sini, jangan bodoh, tidurlah!"

Intan mematikan lampu dan memeluk Sarah hingga tertidur.

Sarah juga memeluknya, jadi ...

Irwan menjadi orang yang kesepian. Jelas terlihat bahwa mereka bertiga berbagi ranjang yang sama. Mengapa dia tidak merasakan keberadaannya sendiri?

Irwan sedikit tertekan, dia ingin bersandar pada Intan, tetapi dia dihentikan begitu saja.

"Irwan, jangan bergerak, hati-hati menekan Sarah."

"Apakah kamu ingin menempatkan Sarah di luar dirimu dan kamu akan tidur denganku?"