Setiap langkah perjalanan Intan membumi. Dia dan Adya memberinya platform dan kesempatan. Dia tidak merasa sombong atau menyia-nyiakan, tetapi menggenggam dengan kuat, sebagai pedal, dan bekerja keras untuk bangkit.
Irwan memang memilih istri yang baik, tapi itu juga membuatnya sedih dan tertekan.
Jika dia bukan Irwan, apakah hidupnya lebih mudah?
"Gadis bodoh, mendapat banyak perhatian tidak terlalu bagus. Tekanannya akan besar, aku benar-benar takut kau tidak tahan."
"Setelah bersamamu, kemampuanku untuk menahan tekanan jelas meningkat. Dulunya aku berhati kaca, sekarang menjadi berlian! "
" Kenapa kamu tidak mengeluh padaku? Bukankah semua gadis lain menangis kepada pacarmu? "
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com