webnovel

Terluka Parah

Irwan duduk di speedboat, memegang erat Intan.

Meski mengenakan gaun tebal, tubuhnya masih sangat dingin.

Hidung Intan penuh darah, dan bagian belakang kepalanya masih berdarah.

Intan sangat pucat dan menakutkan, seolah tidak berdarah lagi. Intan terasa sangat ringan, dia tidak memiliki berat badan sama sekali.

Intan tidak bergerak, dia berbaring diam di pelukan Irwan, bernapas lebih pelan dan pendek.

Jantung Irwan sepertinya tertahan oleh napasnya, jika Intan tidak menghembuskan napas untuk waktu yang lama, dia tidak akan berani menarik napas.

Irwan hanya ingin cepat sampai ke rumah sakit!

Intan hampir tidak bisa bertahan.

Ketika Irwan tiba, ambulans yang sudah diberitahukan sebelumnya juga buru-buru dilarikan ke rumah sakit.

Intan memakai masker oksigen dan dikirim ke ruang operasi secepat mungkin.

Pintu ruang operasi dibanting tertutup, dan lampu di atasnya menyala.

Punggung Irwan kencang dan dia berdiri tak bergerak di luar pintu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant