Intan sudah tidak makan banyak kemudian dia merasa mengantuk. Dia langsung meringkuk di bawah selimut.
Intan memeluk Irwan sambil memandangi setengah dari wajahnya yang keriput, bekas luka bakar itu terlalu serius.
Tangan kecilnya yang dingin tidak bisa menahan untuk tidak menyentuhnya. Intan menyentuh wajah Irwan dengan gerakan yang sangat hati-hati.
Irwan meraih tangan kecil Intan lalu membungkusnya erat di telapak tangannya, lalu Irwan berkata, "Apakah kamu ingin melihat bagaimana wajahku yang utuh sebelumnya?"
"Bukankah ini utuh?"
Intan sedikit bingung karena tidak mengerti apa maksud perkataan Irwan.
"Tanpa bekas luka ini, apakah kamu ingin melihat seperti apa penampilanku?"
Suaranya dalam dan parau tapi seperti ada kekuatan magis dalam suara itu.
Irwan merasa khawatir pada awalnya untuk mengatakan wajah aslinya, tapi sekarang dia merasa tidak bisa memikirkan hal lain.
Intan hanya bisa menganggukkan kepalanya secara naluriah.
"Aku mau melihat…"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com