Pintu kaca besar di dorong dengan kasar. Membuka celah untuk langkah sepasang kaki bersepatu boots cokelat tua yang terbuat dari kulit sintetis itu untuk bisa melangkah masuk ke dalam bangunan besar yang menjadi tujuan utamanya pagi ini. Davira Faranisa kembali mengunjungi Adam Liandra Kin untuk kedua kalinya. Memilih galeri seni yang dibangun di tepi jalanan kota itu ketimbang menyambangi tempatnya bekerja di bangunan gedung kantor milik sang papa tercinta. Ia berjalan ringan. Menoleh ke kanan dan ke kiri untuk menemukan posisi Adam Liandra Kin sekarang ini. Davira mendapatkan informasi dari narasumber yang valid, mengatakan bahwa Adam ada di galeri seni sebelum fajar menyapa. Sang kakak tak pernah absen untuk datang tepat setelah waktu subuh di mulai. Ia membuka galeri, mempersiapkan ini itu lalu menata semua barang dan melanjutkan lukisannya yang belum selesai kemarin.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com