webnovel

52 - Frost Mankind IV

Setelah lima jam berlalu, Alicia baru bisa merasa tenang melihat Kelly akhirnya membuka kedua matanya. Dia terlihat seperti bayi kecil, bagi Alicia, yang baru saja bangun dari tidurnya.

"Kau melewatkan matahari terbenam, Kelly." Kata Alicia menyambut putrinya. Dia membantu Kelly untuk duduk dan langsung membelai kepala putrinya penuh dengan rasa sayangnya.

Kelly sangat menyukainya, apalagi kepalanya yang pening merasa lebih baik saat mamanya menyentuhnya dengan lembut.

"Selamat pagi, Ma." Katanya lalu menguap.

"Akan kubuatkan sup herbal untuk menyegarkanmu ya, dan untuk persiapan makan malam juga. Kau bisa berdiri sendiri, Sayang?"

"Ya! Aku baik-baik saja!"

"Benar-benar yakin?"

"Iya, Ma. Kelly baik-baik saja." Jawab Kelly untuk meyakinkan meski dia semakin cemas dengan dirinya sendiri. Dia masih tidak mengerti apa yang terjadi dengannya hingga dia tidak ingat apapun setelah dia mengerjakan sistem asisten barunya.

Ah benar. Kelly harus menyelesaikannya sebelum makan malam, karena dia ingin memamerkannya kepada papanya nanti.

"Panggil aku jika kau butuh sesuatu ya. Dan..." Alicia mengambil segelas air putih di atas meja samping tempat tidur Kelly. "Minum dulu."

Kelly menurutinya dan langsung menegak airnya dengan cepat hingga habis. Tidak disangka bahwa Kelly merasa begitu haus.

"Akan kuambilkan minum lagi, ya. Kau sangat haus." Kata Alicia sambil mengambil gelas dari tangan Kelly. Sebelum dia pergi, dia meninggalkan kecupan di kepala putrinya.

Sementara Alicia pergi meninggalkannya, Kelly mencoba untuk menghidupkan layar hologram dengan perantara meja di samping tempat tidurnya. Namun, tidak ada layar hologram muncul di sana. Itu membuatnya kebingungan hingga dia sadar bahwa perangkat kerasnya sedang dimatikan. Ponsel pribadinya mati!

Kelly dapat mengambil kesimpulan sementara mengapa dia bisa sampai tak sadarkan diri selama ini. Perangkat yang telah terhubung langsung dengan otaknya telah dimatikan secara paksa. Akibatnya, dia merasa seperti hidup di masa purba. Tidak ada yang bisa dikendalikannya sekarang. Dia takkan bisa bermain-main dengan komputernya lagi untuk sementara waktu. Tapi untuk berapa lama? Kelly tidak tahu kapan dia harus menjalankan perawatan khusus lagi.

Menyadari bahwa Alicia telah kembali, Kelly mengambil posisi duduk yang jauh dari meja di samping tempat tidurnya agar tidak ketahuan bahwa dia telah mencoba untuk menghidupkan komputernya. Namun, bukan Alicia jika dia tidak menyadarinya.

"Maafkan aku soal perangkat itu, atau apapun itu hingga kau harus mengalami hal ini. Intinya, aku meminta Jack untuk mematikannya secara paksa." Kata Alicia sambil memberikan gelas yang penuh dengan air putih. "Aku pasti akan mendapatkan hukumannya karena melakukan hal ini. Tapi, aku tidak ingin melihat putriku ini terus-terusan dengan hal-hal itu. Kau saja hampir lupa untuk tetap terhidrasi, bukan?"

Pastinya. Setelah diledek oleh suaminya sendiri, dia harus berhadapan dengan yang lebih berkuasa darinya.

Kelly memang tidak suka mendengarnya. Tapi dia tidak ada pilihan untuk menerimanya saja. Toh, dia tidak bisa melakukan apa-apa selain menurut sekarang ini.

Saat makan malam, Kelly tidak bisa memakan apapun yang ada di hadapannya. Dia begitu kecewa dengan apa yang terjadi, tanpa menyalahkan siapapun (apalagi ibunya sendiri), karena tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya dan gagal memamerkannya kepada papanya. Kelly hanya bermain-main dengan garpunya untuk mengumpulkan tiap potongan pasta yang dapat ditusuk oleh garpunya.

"Kau tahu, masakanku tidak pernah seburuk itu. Kau selalu antusias untuk memakannya." Kata Alicia yang tidak bisa mengalihkan pandangannya dari putrinya yang masih terlihat frustasi.

Calvin takkan mengganggu mereka kali ini. Karena dia takkan bicara apapun saat dia sedang memasukan makanan ke dalam mulutnya hingga hidangan di depan piringnya telah habis.

Kelly menghentikannya, namun dia tetap diam.

"Aku tahu kau begitu sedih tentang ini. Ini salahku, Kelly. Aku benar-benar minta maaf. Tapi jangan pernah untuk mogok makan, kau tahu bahwa kau butuh makan banyak agar bisa sehat lagi."

Karena tidak berhasil, Alicia melanjutkan,

"Kami akan pergi ke Jerman malam ini, kau sudah tahu, kan? Jadi, habiskan makananmu sekarang."

Seharusnya Alicia bilang bahwa waktu makan malam ini menjadi makan malam yang istimewa karena mereka takkan bertemu satu sama lain dalam dua minggu lamanya, atau bahkan lebih dari itu.

Tetapi Kelly tidak dapat merasakan kesenangan di dalam dirinya, dia tidak bersemangat lagi untuk melakukan apapun. Selagi kepalanya masih pening yang menggelitik, dia hanya ingin istirahat.

"Kau tahu sendiri bahwa kau tidak bisa makan enak di pesawat. Nanti kau lapar dalam perjalanan, Kelly."

"Itu artinya..." Kelly sedikit merasa bersemangat mendengarnya. Dan dia menjadi lebih berharap akan sesuatu.

"Ya, kau harus ikut dengan kami kali ini. Dua bulan di Eropa."

"Benarkah?!" Kelly tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Dia menatap ibunya penuh dengan mata berbinar-binar, dan sesekali memutar kepalanya untuk menatap papanya yang masih sibuk makan makanannya yang setengah habis.

"Ya, tentu saja, Sayang." Kata Alicia meyakinan. "Oleh karena itu-"

"Aku akan makan banyak, Ma! Aku benci makanan di pesawat umum!"

"Kita tidak menaiki kendaraan itu, Sayang. Kami tidak bisa menyesuaikan jadwal penerbangan jalur transportasi umum. Sehingga kita akan menaiki jet pribadi perusahaan."

Itu lebih bagus kedengarannya.

Cara paling ampuh untuk membuat Kelly berseri-seri. Tentu saja, untuk pertama kalinya Kelly akan ikut orang tuanya bekerja di luar negri.

Kali ini juga, Alicia berhasil menaikan mood Kelly sebelum Calvin dapat menghabiskan makanannya. Rasanya sepertinya pekerjaannya telah selesai sebelum suaminya ikut campur dengan menengahi mereka. Masih ada bekas rasa cemburu di dalam diri Alicia karena Kelly memanggil nama papanya daripada mamanya sendiri tadi.

"Kau terlihat begitu puas, Al." Kata Calvin pada istrinya. Dia telah menarik istrinya, diam-diam menculiknya saat mereka seharusnya bersiap-siap untuk pergi.

Terdapat beberapa waktu yang tersisa, meski sedikit, cukup untuk membiarkan mereka memiliki ruang privasi mereka.

"Ah!" Alicia tidak dapat menahan gejolak di dalam tubuhnya. Dia baru saja mendapatkan hentakan kuat dan dalam dari suaminya. Kedua kakinya mengikat makin kuat di pinggang Calvin.

"Dan kau... sepertinya kau begitu liar. Kau tahu kalau Kelly bisa merasakannya kalau dia mencari kita."

"Bukannya bagus?"

Sialan, Calvin menang kali ini. Alicia dapat merasakan seringaian suaminya di lehernya, dan merasakan betapa antusias suaminya kali ini.

"Apa kau akan menahan dirimu selama itu?" tanya Alicia. Seharusnya dia tidak boleh bertanya seperti itu. Karena Calvin pasti akan terus menyiksa tubuhnya dengan kenikmatan yang lebih hebat.

Alicia terus mencoba untuk menjaga kewarasannya, dan terus dan terus menahan dirinya pula.

"Hei, kau masih bisa melakukannya sesukamu, kau tahu itu."

Calvin memang tak suka mendengarnya. Dia memberikan kecupan di bibir istrinya.

"Ya, hanya aku yang bisa menikmati tubuh bosku sesuka hatiku." Katanya dengan menyindir dirinya sendiri.

Sebelum akhirnya Calvin mengalihkan pandangannya, untuk mengakhiri ini segera, Alicia lansung menarik wajah Calvin untuk menatapnya dengan kedua tangannya.

"Lihat aku... Nah, kita anggap ini sebagai liburan keluarga, Calvin. Karena putri kita ikut dengan kita, ya..." Kata Alicia dengan nada memohonnya begitu lembut di tengah dia mengatur nafasnya yang berkibu-kibu.

Di baliknya, Calvin begitu menikmatinya selalu, menikmati wajah istrinya sendiri di baik beberapa rambut hitam dan panjang itu berantakan di sekitar wajahnya. Calvin merapikannya sedikit agar dapat melihatnya lebih jelas. Kedua mata cokelat yang bercahaya, namun kelopak matanya sedikit sayu, kulit wajah yang merona di balik kulitnya yang putih, bibirnya yang tebal dan selalu memerah seperti buah plum setelah Calvin melumatnya, dan juga nafas Alicia yang memburu. Ekspresi yang bagus.

"We'll see, Ma'am."

Dan mereka mengakhirinya bersama.

Chapitre suivant