Citra mengangguk, "Kamu memiliki tubuh yang bagus, sebanding dengan model pria internasional. Tidak bisakah aku melihatnya jika aku ingin?"
"Kenapa kamu ingin melihatnya?" tanya Satya.
"Kamu akan menunjukkannya atau tidak?"
Satya menatapnya sebentar. Tanpa berbicara, dia menghela napas panjang, lalu mengangkat tangannya untuk membuka kancing kemeja satu per satu. Gerakannya lambat dan sosoknya terlihat sangat elegan.
Hal pertama yang tampak adalah dada Satya yang bidang. Kemudian, saat kemeja terbuka lebih lebar. Citra dapat melihat otot-otot perut yang seksi itu.
Satya terus membuka kancing berikutnya, melepas kemeja hitam, dan melemparkannya ke tempat tidur. Pandangan Citra tertuju pada tubuh bagian atasnya yang telanjang. Setelah beberapa saat, dia kembali melihat ke arah wajahnya. Dia bertanya dengan suara yang cemas, "Dari mana asal lukamu itu?"
Mata Satya sedikit redup, "Kamu memang tidak tahu atau kamu hanya ingin memastikan?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com