"Ayo silahkan Nak Nico," ujar Santo. Nico duduk di samping Meilana. Dan mereka bertiga mulai menyantap sajian makan malam. "Oh iya, Meilana suka sekali makan ayam panggang, dia bisa makan sampai 2 piring sekaligus," ujar Santo. Meilana membelalakan matanya dan melihat kearah Ayahnya.
"Wah, sama juga Om. Aku juga suka dengan ayam panggang apalagi kalau dia bumbu kecap manis dan dimakan sama kentang goreng," ujar Nico.
"Ayah ini, buat aku malu saja," kesal Meilana.
"Tidak apa-apa kok Mei, santai saja kok," kata Nico tersenyum.
"Terakhir kali kita bertemu saat di kantor Ayahmu dan kamu masih berumur belasan tahun. Bagaimana dengan pekerjaanmu Nico?" tanya Santo.
"Ya cukup baik sekali, aku menjadi manager di perusahan Ayahku sendiri. Tugasku setiap hari hanya mengecek keperluan, informasi, dan data-data karyawan serta berita," jawab Nico.
"Perusahaan Ayahmu itu perusahaan apa ya?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com