Istirahat kedua di sekolah, ku habiskan dengan Bimo seperti biasa, padahal kami tidak sekelas tapi rasanya tak pernah sehari pun aku tidak bercengkrama dengannya. Kami duduk di taman belakang dekat kantin pak budi, karena taman tengah sedang penuh siswa kelas 1 yang duduk disana.
"Ikut darma wisata gak?" tanya Bimo seraya menghampiriku dengan dua gelas es teh di tangannya.
"Ikut lah, kalo gak ikut, nilaiku gimana?" Aku menyeruput es teh yang baru saja ia berikan.
"Kemana katanya?" kini dia duduk disebelahku, juga menyeruput es teh miliknya.
"Belum dipastikan, terserah ajalah kemana juga," sahutku sambil mengayun-ayunkan kaki.
"Heheh, padahal aku mau naik gunung tanggal itu," ucapnya tanpa melihat ke arahku.
"Hah? Naik gunung kemana?" tanyaku, entah kenapa aku jadi ingat mimpi waktu itu. Tapi kalau aku bilang padanya, dia pasti akan bilang kalau itu hanya bunga tidur yang tidak perlu dipikirkan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com