Via yang melihat kakak iparnya tertekan mentalnya berusaha menenangkan dan memberikan arahan. Dirinya pernah dalam posisi ini dulu tapi langsung cepat ditangani dokter karena suaminya langsung respect.
"Vi.. Via tolong suruh pergi bajingan itu. Aku dan anakku tidak butuh dirinya dalam hidup kami. Jika anak aku kenapa-napa dan sampai meninggal, dia yang harus bertanggung jawab. Kau harus suntik mati aku juga nantinya" pinta Lisa dengan suara terputus-putus karena menahan rasa sakit.
"Kak, jangan bicara sembarangan kaya gitu. Kakak ga boleh mendahului suratan takdir yang Allah tuliskan untuk kita di Lauhul Mahfudz, sebelum kita tercipta di dunia ini sudah terlebih dulu takdir kita tertulis di sana. Kakak ga boleh bicara sembarangan lagi, sekarang tenangkan pikiran kakak dan coba rileks" bujuk Via.
"Suruh dia pergi dari ruangan ini, aku ga mau melihat mukanya lagi disini. Aku benci pria itu…
"Aawww… Aawww… "
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com