"Iya, kak. Via harap kalau Lia baik-baik saja, kasihan sama Roy jika terjadi sesuatu yang buruk sama Lia. Via kesal sama keluarga mantan kekasihnya Lia, kenapa sekejam itu. Padahal Lia tak pernah beranjak dari sisi Via sedetikpun setelah kita sampai di negara ini dan bagaimana caranya Lia tahu jika keluarga mantannya ada di negara ini" berang Via atas tindakan keluarga Dika Anggara.
"Istri kakak ternyata bisa marah juga, kakak pikir kamu tak bisa marah karena selama ini kamu patuh sama aturan yang kakak buat untuk kamu" goda Elang.
"Aku juga bisa marah, memang kakak lupa atau tak pernah ingat jika aku pernah marah. Aku juga manusia kak, yang terdiri dari tulang, gumpalan daging, lemak dan darah. Kakaknya saja ga pernah peka kalau aku marah, jadi ga pernah sadar kalau aku itu pernah beberapa kali marah sama kakak" ketus Via membalas ucapan suaminya yang menggodanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com