Dion menggumamkan beberapa patah kata, "Kamu tidak tahu sudah berapa lama aku menunggumu di rumah. Aku sangat takut seseorang akan membawamu pergi, jadi aku selalu berada di depan pintu."
Yura meringkuk. Matanya masih menatap Dion. Jari-jarinya yang ramping menelusuri alis pria itu, "Aku tahu, aku sudah berada di sisimu sekarang. Kamu dapat melakukan apapun yang kamu inginkan."
Mata pria itu berbinar. Dia merangkul pinggang Yura dan posisinya segera bergeser dari bawah ke atas. Yura tertegun sejenak saat merasakan bagian panas pria itu yang menempel dengan tubuhnya. Dia menyadari bahwa jubah mandi pria itu telah lama dibuang.
Wajah Yura dengan cepat diwarnai dengan warna merah. Dia tersipu, dan mendorong pria yang menekan tubuhnya. Tangannya panas. Dia menarik tangannya dengan ragu-ragu, tidak tahu di mana harus meletakkannya. Rasa malu di wajah Yura juga dilihat oleh Dion. Dia tersenyum lembut, "Berapa kali kita sudah melakukan ini? Mengapa kamu masih begitu pemalu?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com