webnovel

Kamu Pasti akan Baik-Baik Saja

Reza memarkir mobil di parkiran bawah tanah dan masuk ke vila bersama Yura. Pada saat ini, vila sangat sepi. Dengan datangnya akhir musim kemarau, kicauan burung yang biasanya terdengar, kini sudah hilang.

Angin sore bertiup, dan ranting serta daun hutan berdesir. Dahan dan dedaunan terus melayang turun dari pohon dan jatuh ke tanah. Daun-daun yang berguguran mulai berakar. Dari kejauhan tampak seperti butiran emas di tanah. Bahkan di seberang jendela, samar-samar terdengar suara goyangan ranting. Di langit akhir musim kemarau, malam datang terlambat.

Yura mengeluarkan ponselnya dan melihat-lihat. Saat itu baru pukul enam sore. Sekelompok angsa liar berjalan di atas tanah di kejauhan, menuju rumah mereka. Matahari perlahan terbenam di cakrawala. Sinar matahari yang terbenam menyinari wajah Yura. Ekspresi malas di wajahnya tampak sangat jelas.

"Nona, Anda baik-baik saja?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant