webnovel

Wanita Perancis I Wanita Perancis I

deni : dimana ini ?

( deni terbangun sambil memegang kepalanya, dan nampaknya ia masih pusing, lalu ada pria berpakaian seperti orang penting masuk ke ruangan tempat deni dirawat ).

deni : who are you ? are you trying to kill me ?

( orang itu memperkenalkan diri ).

jusuf : jusuf is my name, i am a waittre at caffe you visit earlier

deni : ya. are you the one who help me ?

jusuf : simple word is yes.

deni : thank you jusuf, i will never forget about this.

jusuf : it is still too fast for you to thank me, i'm sure on your contact you know ellen, call her now.

deni : how did you know ?

jusuf : soon you are going to know.

( deni menelepon ellen dan ellen mengangkat telponnya ).

deni : hello ellen, this is me, deni, a man you've meet at the airport.

ellen : well hello, i never expecting you will call me, what is happening ?

deni : long story, but someone name jusuf wanted to call you.

ellen : jusuf ?? really ? where is he ?

deni : near me, wait.

( deni memberikan telponnya ke jusuf, jusuf mengambil telepon genggam deni dan meminta izin untuk menelepon diluar ).

( 30 menit kemudian )

jusuf : deni, meet me again at my caffe 7 days from now, i have save your number, i will inform you the time.

deni : before it, please assist me, i want to pay my bill.

jusuf : i've pay it, just return to your hotel, and your stuff is in there.

deni : thank you jusuf.

( deni langsung berkemas hendak pulang ke hotelnya. setelah sampai deni langsung tidur ).

( setelah kejadian kemarin deni memutuskan untuk beristirahat selama 2 hari, dia ketakutan, hari-hari istirahatnya hanya diisi dengan menulis jurnal apa-apa saja yang dilaluinya ).

( setelah 2 hari istirahat )

deni : ah.. ayo lakukan lagi deni...

( deni pun menyiapkan segala keperluannya dan sekali lagi menuju tempat kemarin, namun ada yang aneh, perasaan takut menghantuinnya, namun deni terus melanjutkan penggaliannya ).

deni : pedang keadilan hanya akan dipegang oleh seseorang yang mengerti akan siklus hidup dunia ini.

( deni membaca terjemahan tulisan di artifak, deni selama istirahat kemarin menjalin hubungan pertemanan dengan pria anonim yang mengerti bahasa dan tulisan-tulisan kuno ).

deni : batu apa ini ? seperti tongkat.

( deni mencabut benda itu, benda itu akhirnya berhasil ditarik, benda itu adalah pedang panjang dengan ukiran kuno berwarna hitam ).

deni : lah, ini pedang toh, kok mirip nodachi, nodachi kan dari jepang.

( ketika mengamati pedang tersebut, deni mendengar percakapan dari atas ).

pria 1 : aku sudah menggalinya, tapi belum ketemu, akan kugali lagi.

pria 2 : selanjutnya kau harus berhasil.

pria 1 : baik, aku turun dulu.

( deni yang mendengar itu, bergegas kabur melalui jalan rahasia yang di temukannya ).

( sampai dikompleks luar masjid al-aqsa, deni didekati oleh tentara-tentara israel ).

tentara : may i check that long thing ?

deni : yes you may.

( saat deni hendak memberikan artifak pedang itu, tiba-tiba ada tentara lain yang memanggil tentara yang hendak mengecek ).

tentara 1 : alert, we must stop those demonstrator, hurry up.

tentara 2 : as you heard, protect yourself and leave this place as fast as you can.

deni : yes, thank you.

( deni berlari, deni melihat para demonstran palestina, para demonstran menduga deni adalah orang israel ).

deni : stop it, i am an archeolog, i am not your enemy brother.

( deni mengisyaratkan simbol tauhid. demonstran itu pun menyuruh deni pergi berlindung, sesuai arahan, deni berlari berlindung ).

deni : hah.. hah.. ( mengambil nafas ).

( dering telpon )

deni : hallo ?

ellen : heyya, it's me, visit jusuf's caffe, quick.

deni : on the direction.

( tanpa berpikir panjang, deni segera pergi menuju kafe jusuf setelah disuruh oleh ellen ).

~

Chapitre suivant