Happy reading,
" Arggghhhh!!"
Leo berteriak dengan frustasi di ruang kerjanya, Leo tidak dapat menahan erangnya sendiri, di dalam dadanya seakan ada kegagalan yang terus merajam. Ia gunakan tangannya memukuli dada bidangnya bertubi-tubi berharap sesak di dadanya menyusut.
Perasaan Leo tidak pernah berubah terhadap Livia, saat itu ia hanya tergoda untuk bermain - main dengan Ruby. Setelah Livia meninggalkannya sendirian di ruang kerja, barulah ia sadar. Leo terus menyesali perbuatannya itu, ia merasakan benaknya begitu hampa. Bukan akhir seperti ini yang di harapkan oleh Leo.
Kini, Livia, gadisnya itu sudah tidak menginginkannya. Livia tidak lagi menghendakinya. Jika masih diberi kesempatan, Leo ingin memperbaikinya.
" Aku tidak ingin kehilangannya, aku harus mendapatkan cintanya kembali!" desis Leo pilu sembari menghantam meja yang berada di dekatnya dengan kuat.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com