webnovel

Chapter 4 : Next Plan?!

"Ah, sore ini kau akan berkunjung?"

"...."

"Baiklah, katakan saja jam berapa kau kesini biar aku bisa menjemputmu."

"...."

"Hmm, baiklah. Kalau begitu kututup ya, sampai jumpa nanti."

"..."

"Hmm, aaaing~"

Baekhyun menutup sambungan teleponnya saat selesai bertukar sapa dengan adik sepupunya yang juga akan menempuh hidup dikota besar ini. Tetapi dibandingkan dirinya, adik sepupunya itu bisa terbilang lebih baik ketimbang dirinya. Bagaimana tidak, dia diberikan fasilitas yang memadai oleh orang tuanya yang kaya raya, walaupun Baekhyun juga sering kecipratan uang jajan juga sih. Tetapi sepupunya itu terkenal dingin juga arogan, tidak ada yang bisa menaklukannya.

Langkah kaki Baekhyun yang awalnya berniat untuk mengambil minuman di dapur berhasil berhenti sesaat ia mendengar suara lengkingan anak kecil yang meneriakan namanya. Tanpa harus mencari tau melalui lubang kecil yang berada di pintu, ia langsung membukakan pintu. Tentu saja siapa lagi kalau bukan Jackson, anak tetangga sebelah.

"Kakak Bee~ main yuuukkk!"

Baekhyun tertawa melihat kelakuan Jackson yang menurutnya sangat menggemaskan. Ia tau jika Jackson jarang sekali bisa akrab dengan orang dewasa lainnya, dan ia sangat berterima kasih karena anak itu sangat 'nempel' padanya.

"Jackie ingin main apa memangnya?" tanya Baekhyun sambil menuntun anak kecil itu untuk memasuki apartemennya.

"Hari ini kan kita mau main ke taman bermain. kakak Bee lupa ya?" tanya Jackson sambil memicingkan matanya seolah-olah ia bisa membuat Baekhyun ketakutan karenanya.

"Ah, iya! Kakak Bee lupa. Maafkan ><..." Benar, Baekhyun lupa jika hari ini ia berjanji pada Jackson untuk menemaninya ke taman bermain. Bersama dengan Daddy Chanyeol, tentunya.

'Ah, bagaimana aku bisa melupakan itu! Sekarang aku tidak punya waktu untuk bersiap-siap ><' rutuk Baekhyun dalam hati. Jika saja ia mengingat hari ini sudah dipastikan ia bisa berdandan dengan cantiknya untuk bisa berjalan sejajar dengan pujaan hatinya alias Daddy-nya Jackson.

"Baiklah, Kakak Bee bersiap-siap dulu. Jackie mau tunggu disini atau pulang dulu?" tanya Baekhyun sebelum ia masuk ke kamarnya.

"Jackie mau tunggu disini! Lagian daddy juga sudah siap dari pagi, sebentar lagi pasti kesini." kata Jackie ngegas padahal gak diusir juga tapi ngegasnya duluan.

"Daddy udah siap dari pagi?" tanya Baekhyun sedangkan yang ditanya hanya menganggukkan kepalanya dengan antusias.

Tanpa menunggu lama Baekhyun berjalan cepat memasuki kamar mandi dan meninggalkan Jackson yang sedari tadi mengutak-atik remote televisi. Biarkan saja, anak kecil itu sedang menikmati asupan paginya dengan tontonan si sponge kuning.

🔥🍑🍑🔥

Ketiganya sekarang sedang duduk di kursi panjang yang berada di tengah taman bermain itu. Setelah dua jam asyik berkeliling mencoba wahana bermain, akhirnya mereka mengistirahatkan diri sambil menikmati jajanan yang terjual di sepanjang taman bermain ini.

Hari ini sesuai dengan keinginan dari anaknya, Jackson akhirnya Chanyeol membawa mereka untuk bermain di taman bermain yang berada tidak jauh dari perbatasan kota. Walaupun hanya seperti ini saja, tetapi Jackson sepertinya sangat menikmati quality time yang mereka lakukan, apalagi bersama dengan kakak Bee-nya itu.

Bahkan anak itu sedang bermain kejar-kejaran dengan beberapa anak lainnya yang kebetulan juga sedang diajak bermain oleh orang tuanya. Chanyeol dan Baekhyun hanya mengamati dari jauh jika sewaktu-waktu anak itu butuh bantuannya.

"Terima kasih ya Baek untuk hari ini. Mas senang kau ikut bersama kami hari ini." kata Chanyeol tiba-tiba membuat jantung Baekhyun dugun-dugun.

"Gak masalah mas, selama Jackson senang akupun sama." jawab Baekhyun dengan tenang padahal dalam hati sudah berasa gempa bumi, tangannya gemetar saking gugupnya. Gak dipungkiri dia merasa seperti satu keluarga harmonis yang dengan berjalan-jalan bersama dengan anak kesayangan. Bagaimana bangganya Baekhyun rasakan saat mendengarkan bisik-bisik dari orang yang berlalu-lalang mengatakan bahwa mereka keluarga kecil yang tampak bahagia. ><

"Mas ngerasa bersalah banget sama Jackson, dia masih kecil tetapi yang mas bisa kasih hanya sebatas ini saja. Kalau aja dia bisa bahagia seperti anak lain yang punya orangtua lengkap dan bukannya kurang perhatian karena mas sibuk kerja juga mungkin dia bisa ketawa bebas." kata Chanyeol pelan dengan tatapan matanya tertuju jauh melihat Jackson. "Tetapi setelah Jackson kenal sama kamu, dia jadi lebih terbuka dan antusias setiap ngomongin kamu. Makasih ya.." sambung Chanyeol sambil mengalihkan pandangannya pada Baekhyun.

Baekhyun? Ekspresinya kayak lagi serangan stroke. Shock banget dia tuh.

"Aku juga seneng banget kalau Jackson bisa akrab sama aku, mas. Lagipula aku juga tau gimana rasanya jadi anak satu-satunya saat kedua orangtuaku lagi sibuk-sibuknya. Jadi ya dengan adanya Jackson juga bisa nemenin aku pas lagi gak ada temen." kata Baekhyun beberapa saat setelah ia menetralkan jantungnya untuk berdetak normal setelah melihat lesung pipit Chanyeol yang memukau.

Tidak terasa hari sudah mulai terik, Chanyeol berinisiatif untuk mengakhiri piknik setelah mereka bertiga mengisi perut mereka dengan makanan yang telah dipesan. Bahkan saat mobil pergi meninggalkan taman bermain itu, Jackson tidak henti-hentinya terus saja mengoceh segala hal yang ia lakukan disana. Dia tuh seneng, kapan lagi kan bisa liburan bareng sama daddy juga kakak Bee-nya sampai tidak terasa akhirnya dia jatuh tertidur dengan mulut menganga saking kecapekan.

Meninggalkan dua anak adam -Chanyeol dan Baekhyun menjadi terdiam dengan pikiran masing-masing. Ada yang tau apa aja yang sedang mereka pikirkan?

🔥🍑🍑🔥

"Udah biar aku aja yang gendong Jackson, mas bawa barang-barang aja." kata Baekhyun saat mereka keluar dari mobil. Memang saat perjalanan pulang tadi Baekhyun sempat berbelanja bahan makanan sendirian sedangkan Chanyeol menunggu di dalam mobil karena si kecil tidak mungkin ditinggal tidur sendirian di mobil ataupun dibawa dalam keadaan tertidur.

Saat mereka berdua sedikit lagi sampai di pintu unit apartemen, bisa Chanyeol lihat ada sosok pria tertubuh tegak sedang menunggu di depan pintu apartemen milik Baekhyun. Dan tak berapa lama sosok itu melihat kearah mereka, Chanyeol menolehkan wajahnya pada Baekhyun yang melihat mata anak itu melotot seperti ingin keluar.

"Kau! Kenapa tidak mengabari aku dulu jika mau kemari. Bukankah aku bilang untuk memberitahuku?" tanya Baekhyun yang tergesa-gesa menghampiri pria itu.

Tanpa sadar itu membuat Chanyeol mengendus dengan agak keras, pertanda ia kesal. Entah kenapa Chanyeol bisa merasakan ketidaksukaannya pada pria asing ini. Terlebih lagi dengan ekspresi Baekhyun yang menyiratkan bahwa pria mungil itu memang sedang menunggu kedatangannya.

"Aku sudah menelponmu berkali-kali tetapi noona operator itu terus yang mengangkatnya, jadi ya aku langsung datang saja." jawab pria itu, tetapi atensinya teralihkan pada anak kecil yang berada di gendongan Baekhyun serta pria tinggi yang berada di belakang Baekhyun. Mulut gatalnya itu akhirnya tidak tahan untuk melontarkan pertanyaannya, "kau kapan menikah dan punya anak?"

Alhasil membuat Baekhyun mendelik tak suka, bisa-bisanya dia bercanda seperti itu. Asal tau saja, Baekhyun tidak akan mungkin menikah diam-diam apalagi tidak mengundang pria di depannya itu.

"Ah, kenalin. Ini Jackson, si mungil yang tinggal di apartemen sebelah dan ini Park Chanyeol, ayah dari Jackson." kata Baekhyun memperkenalkan Chanyeol pada pria asing itu dan mau tidak mau Chanyeol menyodorkan jabatan tangannya demi etika, jika tidak sih mana mau Chanyeol berlaku sopan seperti itu.

"Ah,, kenalkan. Aku kekasih dari Baekhyun, Jung Jaehyun."

***

"KAU GILA!!!! SUMPAH JAE, GOBLOK BANGET!" teriak membahana di dalam apartemen Baekhyun. Ia benar-benar kesal pada sepupunya itu.

Setelah Jaehyun mengatakan itu pada Chanyeol, ia bisa melihat wajah dingin Chanyeol saat mengambil paksa Jackson dari gendongannya dan pergi masuk kedalam apartemennya tanpa berbasa basi.

"Hahaha... Makanya kalau ada apa-apa harusnya kau mengatakan padaku agar aku bisa tau siapa dia. Lagipula dia sudah berkeluarga, untuk apa kau pikirkan." ucap Jaehyun dengan santainya mengambil minuman di dalam kulkas.

"Kalau aku gak inget kau sepupuku, sudah kulempar kau dari lantai ini. ARRRGH...!" teriak Baekhyun sambil menghentakkan kakinya masuk kedalam kamarnya, sedangkan Jaehyun menatap punggungnya berlalu masuk dengan santai.

"Lagipula jika dia ingin memilikimu, dia harus dites dulu olehku. Tidak mungkin aku bisa menyerahkanmu dengan mudahnya begitu." ucap Jaehyun pelan.

***

"Benar-benar sepupumu itu. Siapa orangnya, biar kau ajak war sekalian di sosial media. Bisa-bisanya dia menghancurkan OTPku yang terUWU padahal aku dengan setengah mati menjauhkanmu dari pria-pria hidung belang lainnya hanya untuk mengibarkan bendera ChanBaekist!" kepulan asap imaginari mengelilingi kepala Taeyong saat Baekhyun menelponnya dan bercerita tentang kelakuan dari sepupunya itu. Teriakan Taeyong sontak membuat Baekhyun menjauhkan telinganya dari telepon genggamnya sambil sesekali ia mengelus telinganya.

"TAE, TELINGAKU TIDAK ADA GARANSINYA. JIKA TELINGAKU RUSAK APA KAU BISA MEREPARASINYA, HAH?!

Kali ini giliran Taeyong yang menjauhkan telponnya dari teriakan laknat Baekhyun barusan.

Udah lah, biarkan saja mereka berdua saling meneriaki satu sama lain, sedangkan Jaehyun asik menonton televisi di ruang tamu dan tidak lupa mengotori lantai apartemen Baekhyun sedari ia datang tadi. Jika Baekhyun keluar kamar mungkin suara ultrasonik miliknya akan berdenging dengan keras melihat kelakuan sepupu bangsatnya itu. Looks boleh saja terlihat arogan dan dingin di depan orang lain, tetapi di depan sepupunya itu, Jaehyun menjelma menjadi sodara yang paling ngeselin untuknya. Mungkin karena mereka berdua sama-sama anak tunggal, jadi tidak ada batasan toleransi untuk mereka karena jauh di lubuk hati mereka berdua selalu berusaha memprioritaskan satu sama lain layaknya saudara kandung.

"Apa Baekhyun beneran suka sama tetangga itu? Apa perlu aku ikut campur?" selintas pemikiran Jaehyun hinggap, ah tetapi wajahnya menampakkan hawa-hawa yang tidak mengenakkan. Apa yang akan ia lakukan?

Chapitre suivant