Cecil terbangun karena embusan angin dingin yang menyentuh wajahnya. Ia membuka mata dan terkesiap kaget mendapat dirinya duduk di tepi tebing, dengan jurang membentang di bawahnya.
"Kau sudah bangun?" Suara lembut Eric di belakangnya seketika menenangkan Cecil.
"Eric, kita di mana?" tanya Cecil sembari menoleh pada pria itu.
Namun, Eric memutar wajah Cecil hingga kembali menatap ke satu titik. "Menunggu matahari terbit."
Cecil akhirnya menatap lurus ke depan dan bisa melihat gumpalan kabut yang seperti awan, membentang luas di hadapannya. Rasanya seolah ia berada di atas awan.
"Ini … benar-benar indah …" gumam Cecil takjub.
"Kau suka kejutanku?" tanya Eric.
Cecil menunduk, menatap kedua tangan pria itu yang melingkari tubuh Cecil yang terbungkus selimut.
"Kau menyiapkan semua ini … untukku?" tanya Cecil.
"Sssttt … jangan berisik dan mengganggu pengunjung lain di sebelahmu," bisik Eric.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com