webnovel

165. Permen Kapas Unicorn

Rissa mengunyah nasi tim—lagi—dengan lemas tanpa selera. Ia masih membayangkan permen kapas dan waffle coklat yang dilumuri es krim stroberi. Terpaksa ia menelan nasi timnya dengan susah payah.

"Kenapa, Sayang? Kamu tidak suka makan ini ya," ujar Charlos dengan lembut.

"Mau saya belikan sesuatu, Pak?" tanya Rendra menawarkan.

"Boleh," ucap Charlos sambil mengangguk. Ia menyimpan wadah makanan di meja.

"Kenapa jadi kamu yang jawab, Charlos? Rendra juga, seharusnya kamu bertanya padaku, bukan pada Charlos." Rissa menyeringai. Perutnya masih terasa lapar.

"Oh iya maaf, Rissa." Rendra mengangguk sambil nyengir. "Kamu mau aku belikan sesuatu tidak?"

"Mau," jawab Rissa langsung.

Charlos mendengus kesal, lalu beranjak berdiri. "Sudah. Biar aku yang belikan. Kamu mau makan apa, Sayang? Tolong jangan bilang terserah," imbuh Charlos.

Rissa mengerutkan dahinya, tapi bibirnya melengkungkan senyuman. "Memangnya aku pernah bilang begitu?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant