webnovel

Malam Ini, Terasa Membaik

Hari sudah berganti malam, gelapnya langit yang dipadukan dengan rembulan yang tampak jelas jauh di atas sana, ah tak luput juga dari pengawasan jajaran bintang pada tata surya yang terlihat sangat indah dan ber-kelip.

Tidak kalah indah dengan pesona malam, sebuah manik mata hitam pekat dengan netra yang jernih itu pun sangat mampu mematahkan indahnya keadaan. Tatapannya yang lembut, seolah-olah menyuruh orang lain yang menatapnya saat ini supaya tidak berpaling.

"Kenapa, Mas?"

Akhirnya, pertanyaan sederhana namun seperti butuh penjelasan yang lebih perinci itu pun terdengar jelas dari dalam mulut Zulfa.

Farel mengerjapkan kedua bola matanya, astaga ia tidak sadar kalau sudah lima menit menatap wanita cantik berbalut dengan kerudung cukup panjang menutupi dadanya itu. Ia merasa kikuk, lalu berdehem kecil. "Kenapa apanya? memangnya saya kenapa?" Sungguh, ini jawaban yang justru malah mengundang pertanyaan lain.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant