webnovel

Mimpi yang Nyata

Taera dan kedua orang tuanya kemudian pulang ke rumahnya terlebih dahulu. Dalam perjalanan menuju rumah, mereka semua terdiam. Papanya fokus menyetir, Mama Taera masih tidak percaya dengan yang terjadi, sedangkan Taera sibuk dengan pikirannya sendiri.

Dia bingung harus bagaimana. Perasaannya campur aduk. Tadi dia sangat senang bukan main. Hubungannya dengan Ardilo bisa kembali seperti dulu. Dia senang sekali tadi siang. Tapi dengan sekejap rasa senang dan bahagia itu diambil kembali. Ardilo mengalami kejadian tragis yang kini membuatnya tidak mengingat Taera. Sungguh sedih hati Taera.

"Sayang, kita makan dulu ya," kata Mama Taera. Melihat Taera yang murung membuat Mamanya ingin mengajak Taera makan. Taera tidak hanya murung tetapi juga pucat dan tidak punya tenaga.

"Aku nggak laper, Ma," kata Taera. Bagaimana dia bisa punya nafsu makan saat melihat Ardilo dalam keadaan seperti itu dan lupa ingatan tentang dirinya?

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant