"Gue disini. Kenapa?" tanya Ardilo yang tiba-tiba ada di belakang mereka. Kaino dan Taera sangat kaget.
"Kak Ardi," sapa Taera dengan kaget.
"Bang Ardi," sapa Kaino yang juga kaget.
Ekspresi Ardilo menandakan kalau dia tampak marah. Kaino dapat melihat itu, begitu juga dengan Taera. Mendadak mereka berdua khawatir Ardilo akan salah paham.
"Kamu kenapa masih di sekitar kampus? Udah malem kok nggak pulang?" tanya Ardilo pada Taera.
"Aku...aku baru aja selesai rapat kak, terus laper, jadi aku makan disini. Kebetulan aja ketemu Kaino. Nggak sengaja," jawab Taera jujur.
"Iya, bang. Gue nggak sengaja makan ketemu Taera disini. Terus kita makan bareng. Nggak ada maksud apa-apa," jelas Kaino agar Ardilo nggak salah paham.
"Terus kenapa tadi kamu sama Kaino kayak ngomongin aku?" tanya Ardilo lagi pada Taera.
Taera bingung menjawab. Dia tampak gugup dan salah tingkah. Padahal dia hanya curhat ke Kaino. Tapi dia tidak ingin Ardilo tahu apa yang menjadi masalahnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com