Putra mendesah.
"Bunda. Tolong Bund, kasihan Kak Tiara, selama ini dia hidup sendiri, menderita, nggak ada yang peduli. Giliran dia udah ketemu sama keluarga aslinya, malah diginiin."
Ucapan Putra barusan mendulang tatapan tajam dari Maya.
"Apa kamu bilang? Keluarga aslinya? Bagaimana bisa dengan mudah dia diterima di keluarga ini? Bunda nggak pernah punya keturunan, wanita murahan seperti dia. Jadi, kalau kalian tetap mau menganggap dia Tiara, silahkan. Tapi, jangan pernah bawa ke hadapan Bunda. Paham!"
"Bunda bicara apa ini? Ayah nggak salah denger kan?"
Adit lah sosok yang paling tidak bisa percaya, bahwa istrinya, yang penuh kelembutan, cinta kasih, ternyata memiliki sikap seperti ini. Keras hati.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com