Malam telah berganti pagi. Dee tidur ayam di sela-sela tugas di IGD. Selama dua bulan ia akan bertugas jaga di IGD. Melelahkan tugas di IGD. Minim istirahat dan bertugas hampir 24 jam. Nyaris tanpa tidur. Dee memanfaatkan waktu tidur. Mumpung pasien tidak ada. Dee berharap tak ada pasien menjelang pagi. Ia benar-benar lelah karena pasien tak henti-hentinya datang. Mereka datang dalam kondisi kritis. Korban tabrak lari, tabrakan kereta dan sederet kecelakaan lainnya.
Raline juga tidur di sebelah Dee. Mereka tidur di brankar pasien. Ponsel Raline berdering. Rasa kantuknya segera hilang kala dering ponsel semakin keras dan sering. Raline ingin mengabaikannya namun tetap saja si penelpon tidak pantang menyerah. Menghubunginya berkali-kali. Raline melihat layar ponsel, ingin melihat siapa yang menelpon dinihari seperti ini.
Devil Husband Calling...
Raline jengah menampakkan wajah tak suka.
"Kenapa dia menelpon tengah malam begini?" Keningnya berkerut.
"Siapa dok?" Dee terlihat kepo.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com