Demir masih kesal karena kejadian di cafe tadi. Ia masih marah mengingat kata-kata pedas cabe-cabean itu. Sesampainya di hotel Dee membungkam Demir dengan ciuman panas nan memabukkan.
Sontak Demir yang sedang merasa panas tiba-tiba semakin panas, namun panasnya sudah berbeda. Panas yang ini sangat nikmat dan dia menginginkannya lagi. Demir dengan terampil melepaskan pakaian Dee dan melemparnya ke sembarang tempat. Dee pun ga mau kalah. Dee juga melepaskan baju bagian atas Demir.
Demir balik menguasai permainan. Ia menggigit bibir atas dan bibir bawah istrinya. Lenguhan Dee sangat seksi di indera pendengaran Demir.
Tanpa membuang waktu. Pengantin baru itu melanjutkan aksi mereka di ranjang. Desahan, lenguhan dan erangan terdengar dari dalam kamar. Untung saja mereka tidak berisik. Jika tidak mungkin sudah mengganggu penghuni vila yang lain.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com