webnovel

BAB 4 {BULAN}

Hari kami janjian....

Kalau biasanya murid yang bikin janji dengan guru. Kini bertolak belakang dengan kami yang malah di ajak janjian.

Dari awal Aku Tak percaya kalau ternyata Mis Zuliz adalah petarung sekaligus pengintai hebat dari klan Bulan.

Mis Zuliz juga bilang kalau tujuan dia ke bumi adalah mempersatukan aku, Seli, dan Ali.

"Ya udah Mis. Jadi Apa itu klan Bulan?" Tanya Ali tanpa basa basi.

"Kamu memang benar benar tak sopan Ali! Oh mungkin ini karena balas dendam mu di dunia." Kata Mis Zuliz tiba tiba.

"Maksudnya??" Tanya ku bingung.

"Bukan apa apa putri." Jawab Mis Zuliz.

"Oke lanjutin Mis." Suruh Seli.

"Baik! Sebenarnya ini semua karena Raib!! Dia memang lahir dari bangsawan klan Bulan. Dan orang tuanya di Bumi hanyalah orang tua angkat putri Raib." Jelas Mis Zuliz sedikit ragu.

"Apa?!! Jadi mama sama papa ku itu??"

"Maaf putri ini mungkin sudah waktunya kamu mengetahuinya" kata Mis Zuliz dengan wajah menunduk.

Di saat itu sepertinya jantungku berhenti bedegup. Aku sangat tak menyangka dengan orang tua ku saat ini?

Apa benar kata Mis Zuliz kalau mama sama papa cuma orang tua bohongan ku??? Lalu kenapa mereka berdua terlihat sangat tulus pada ku??

Oh rasanya jagad raya ini akan berhenti untuk selama lamanya.

"Mis apa... orang tua ku juga bukan orang tua ku yang asli??" Tanya Seli ragu.

"Tidak kesatria. Orang tua mu itu juga memilki kekuatan seperti dirimu. Tapi dia berusaha untuk menyembunyikannya." Jelas Mis Zuliz yang berusaha menenangkan ku.

Saat Mis Zuliz menjelaskan pada Seli perihal Orang tua Seli. Di lain sisi aku merasakan ingin menangis yang sekeras kerasnya.

Kenapa aku lahir??? Dan mana orang tua ku sebenarnya???

"Putri kamu nggak usah sedih. Saya yakin orang tua mu pasti sedang menunggu mu di dunia lain mungkin?" Mis Zuliz tampak menenangkan ku.

"Tak apa mis. Tapi apa mis bisa jelasin apa itu klan Bulan?" Tanya ku dengan menatap Mis Zuliz yakin.

"Tentu saja. Tapi kamu bisa jawab pertanyaan saya?" Kini mis Zuliz bertanya kepada ku.

"Bisa. Tapi apa pertanyaan nya?"

"Apa kamu pernah bertemu Kalvin atau Bryan?"

"Yah pernah. Malah setiap malam" jawab ku dengan mantap.

"Astaga celakalah kamu putri!!" Teriak Mis Zuliz.

"Memang nya kenapa mis?" Kini Seli yang bertanya.

"Kamu bertemu dengan dia dimana?" Tanya mis Zuliz cemas.

"Di buku....."

Ting!!!!

Suara berdenting itu muncul lagi saat aku membuka buku tua dengan sampul yang bergambar dreamcather.

"Halo putri! Halo kesatria! Halo jenius! Halo pengintai!! Senang sekali bertemu dengan kalian. Apa kalian akan memulai petualangannya??" Tanya Kalvin.

"Kalvin berhenti bermain!!!" Kata Mis Zuliz tajam.

"Halo putri! Halo kesatria! Halo jenius! Halo pengintai!! Senang sekali bertemu dengan kalian. Apa kalian akan memulai petualangannya??" Tanya Kalvin.

"Kalvin berhenti bermain!!!" Kata Mis Zuliz tajam.

Hening kembali.....

Mis Zuliz dan Kalvin saling tatap muka.

Mungkin mereka saling berbicara melalui mimik wajah sampai akhirnya.....

"Baiklah aku akan menghentikan permainan ini pengintai." Kata Kalvin.

"Permainan apa?" Saatnya aku mengeluarkan pertanyaan.

"Pertanyaan yang bagus putri! Kalian tahu klan Bulan??" Tanya Kalvin pada aku, Ali, dan Seli.

Kami bertiga saling tatap tak mengerti maksud Kalvin.

"Klan Bulan adalah konstelasi klan paling maju, hebat, dan cerdas!" Kata Ali.

"Bagus jenius! Tapi sayang kamu kurang tepat!" Suara Kalvin yang terdengar menyeramkan.

Seli yang berada di sampingku menyuruhku untuk melempar buku yang berisi Kalvin itu. Tapi Mis Zuliz melarangnya.

"Hmmmm. Gini saja biar aku yang jelaskan. Klan Bulan terbagi menjadi tiga jalur."

"Apa saja?" Tanya Ali.

"Pertama jalur kehidupan, kedua jalur kematian, dan ketiga jalur perjalanan. Banyak orang memilih jalur perjalanan karena itu adalah tempat perdamaian dan keamanan. Tapi Putri Raib berada di tiga jalur itu. Selanjutnya aku tak bisa jelaskan." Kata Kalvin dengan menatap tajam Mis Zuliz.

Ting!!!

Buku itu mengeluarkan suara berdenting menandakan bahwa Kalvin telah kembali.

"Baik anak anak kita lanjutkan besok lagi! kata Mis Zuliz tegas.

****

Sore hari Raib baru saja pulang dari kafe dekat rumah Ali. Dia pergi kesana untuk menemui kak James, yang minta bantuan untuk bisa dekat lagi sama Seli.

Namun kali ini Raib masih sibuk berpikir siapa sebenarnya orangtua nya. Dia masih kaget karena ternyata orangtua yang selama ini merawatnya bukan orangtua kandung.

Saat sampai di rumah pula Raib masih termangu di depan tv dengan membanting banting kertas yang di sobek kecil kecil.

"Ra kamu nggak apa apa kan?" Tanya mama yang menampilkan wajah cemasnya.

"Nggak apa apa kok ma. Ra cuma capek aja kok." Kataku berusaha menyembunyikan air mata.

Saat aku dan mama sedang duduk di sofa tiba tiba papa ikut bergabung bersama aku dan mama.

"Ma mungkin ini saatnya Raib tahu!" Kata papa tegas.

Saat mendengar ucapan papa, perlahan lahan mama meneteskan bulir air mata yang sangat berharga.

"Lho? Mama kenapa nangis?" Tanya papa.

"Ma ayo cerita!" Desak papa yang malah makin membuatku bingung.

"Jadi... sebenarnya..."

"Oh aku tahu kok maksud mama. Raib sebenarnya bukan anak kandung mama dan papa kan?" Tanya ku dengan menahan tangis.

"Maaf... kan hiks kami... hiks ya Ra..." Kata mama dengan tersedu sedu.

"Jadi memang sejak kecil mama dan papa menemukanmu di gerobak sampah. Yang saat itu memang ada orang yang meletakkan mu disitu. Saat itu pula mama baru saja keguguran dan tanpa berpikir kami membawa mu pulang bersama papa." Jelas mama dengan menundukkan kepala.

"Nggak apa apa kok ma!" Kata ku yang langsung berlari ke dalam kamar.

Dalam pikiran ku sekarang sangat marah kepada ibu jantungku yang tega tega nya membungkuk di gerobak sampah.

Tapi dalam benak ku pula siapa sebenarnya ibu kandung ku?? Aku ingin bertemu dengannya! Aku ingin memarahinya! Kenapa dia membuangku?

Tok tok tok!!!

Aku mendengar suara kaca jendela kamar ku ada yang mengetuk.

"Ali?"

"Hei Ra loncat!!! Ini kapsul buatan ku!!!"

Dengan langkah ragu ragu aku langsung melompat benda terbang milik Ali yang seperti mobil tapi bisa terbang.

Saat aku masuk kedalam benda terbang yang di sebut kapsul itu. Aku melihat Seli dan mis Zuliz??? Ngapain mereka disini???

"Selamat datang Ra di kapsul ku!!" Ali mengucapkan selamat datang.

"Ya..." jawab ku lesu.

"Eh Ra lo gak suka yah?? Lho? Kok lo nangis si??" Tanya Ali.

Saat Ali bertanya kepada ku Seli langsung menyikut keras perut Ali.

"Duh Sel!! Lo kira sekarang lagi tanding apa?!!!" Teriak Ali yang kesakitan.

"Putri kenapa?" Tanya Mis Zuliz.

Chapitre suivant