Youra melajukan motornya, membelah malam. Angin dingin mulai meliputi mereka, kaca helm milik Youra terlihat berkeliat saat diterpa cahaya dari lampu-lampu yang menghiasi kota.
Sedangkan jihoon di belakang, sibuk menganggumi sang kakak. Ia sesekali melirik ke depan sambil tersenyum, entah kenapa dirinya terlihat aneh. Tetapi sungguh, jihoon sangat mengagumi Youra sepenuh hati.
Motor itu berbelok, ke arah salah satu salon yang tak jauh dari persimpangan lampu merah. Dan itu adalah salon yang biasa di kunjungi oleh ibu Youra ataupun selebriti terkenal di kota itu.
Youra berhenti di parkiran motor, kemudian mematikan mesin dan membuka helm miliknya. Rambut milik gadis itu terurai indah, kemudian ia merapikan bajunya yang sedikit kusut.
Pandangan itu tak luput dari penglihatan jihoon, pemuda itu bahkan dengan mata berkilatnya melihat Youra seperti artis papan atas. Youra menangkap pandangan aneh dari adiknya itu, terlihat berlebihan pikirnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com