webnovel

Nomor Tidak Dikenal

"Aksa" desis Irona.

Mereka keluar dari mall dengan berbagai kantung belanjaan. Kedua tangan Aksa sudah penuh dengan kantung belanjaan milik kekasihnya. Irona yang melihatnya pun merasa tidak tega. Pasalnya gadis itu hanya memeluk boneka pemberian Aksa.

"Kenapa, sayang?" jawab Aksa lembut

"Kamu nggak malu?"

Mata Aksa memicing. "Malu, kenapa? Kan aku pake baju" canda Aksa.

Irona berdecak dan memutar bola matanya. "Orang-orang liatin kamu" bisiknya pelan.

Aksa menyapu pandangan, ia baru sadar ternyata banyak sekali pengunjung mall yang memperhatikan mereka, memperhatikan Aksa lebih tepatnya.

"Apa salahnya? Kan emang wajar kalau cowok bawain belanjaan ceweknya?" ujar Aksa mengangkat bahu.

"Bukan soal itu. Tapi kita masih pake seragam sekolah"

***

"Maaf kalau aku ngabisin uang kamu" ujar Irona dengan wajah menunduk.

"Nggak, sayang. Kamu pacar aku, calon istri aku. Nanti juga semua kebutuhan dan keinginan kamu harus aku yang penuhi"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant