webnovel

Wir sind alle Jingo

Auteur: Crownly
Adolescents et jeunes adultes
Actuel · 9.5K Affichage
  • 9 Shc
    Contenu
  • audimat
  • N/A
    SOUTIEN
Synopsis

Setelah bangsa nya hancur akibat tidak ingin tunduk kepada bangsa besar. Sayya kini bergabung di kemiliteran bangsa Furnika, sebuah bangsa kecil yang terhimpit orang dua bangsa besar. Di Furnika, Sayya di kenal sebagai Penyihir paling berbakat dan kejam. Tidak ragu membunuh musuhnya dengan berbagai cara dan tidak memaafkan kesalahan kecil.Membuat sosok menjadi di takutin dan mendapatkan Pangkat Kolonel di usia muda nya. Tapi, kebencian Sayya kepada bangsa besar yang telah menghancurkan bangsanya tidak pernah hilang.Di pusat kota Furnika, Sayya bahwa berjanji untuk melindungi tanah air yang baru dengan berbagai cara yang ada!

Chapter 1Sebuah mimpi tanpa arti

Biar aku jelaskan dan katakan, sebuah kondisi dunia yang di penuhi oleh kegilaan. Perang di mana mana, teriakan pilu dan mayat di medan perang sudah hal biasa.

Terlebih lagi bagi mereka, para bangsa bangsa besar. Mementingkan ideologi mereka sendiri yang mengatasnamakan kepentingan bersama.Omong kosong! Propaganda sialan!

Mereka mereka, tidak akan melihat batu kecil di sekitar mereka! bagi bangsa kecil di sekitar bangsa besar. Tunduk atau hancur bukan lagi sebuah pilihan! Tapi sebuah pemaksaan!

Jika kau tunduk kau kehilangan bangsamu sendiri! dan mengikuti ideologi bangsa besar yang sering mereka puja puja! Sedangkan mereka yang memilih hancur. Benar benar sebuah kehancuran yang mereka dapatkan!

Dulu, aku berasal dari bangsa kecil yang memilih untuk hancur dari pada tunduk. Dan aku melihatnya bagaimana mereka menghancurkan bangsaku, tanah airku.Sebuah taman yang awalnya indah di penuhi bunga, kini menjadi lautan darah dan api milik kami sendiri!

Aku masih mengingat dengan jelas, semua yang terjadi di malam itu. Ledakan dan suara gemuruh langit memecahkan sunyi malam. Teriakan keputusan asaan dan kesedihan di mana mana.

Dan para anjing bangsa besar itu mulai membunuh semua orang termasuk orang tuaku di depan mataku sendiri, semuanya di bunuh layak hewan yang tidak berharga. Pada saat itu aku menyadari bahwa dunia ini sudah hancur dan do penuhi orang orang gila!

Tanggal 3 45STs di perbatasan bangsa Furnika dengan bangsa besar Wermania.

Di sebuah parit di pihak Furnika, terlihat dengan jelas beberapa pasukan militer yang sedang bersembunyi dari serangan sihir dari pasukan penyihir bangsa Wermania.

Meski sudah bersembunyi di parit, tapi tetap saja para penyihir bangsa Wermania lebih di untungkan dengan menyerang dari langit. Bisa di bilang bersembunyi di parit melawan para penyihir seperti menggali kuburan sendiri!

Sebenarnya pasukan Furnika yang bersembunyi di parit sudah mengirim sinyal ke pusat untuk mengirim bantuin.Sayangnya jawaban dari pusat sangatlah membuat terkejut, pasalnya mereka di beri perintah untuk bertahan selama 1 jam untuk menunggu bantuan penyihir Furnika.

Omong kosong tentang bertahan 1 jam, bahkan 10 menit ke depan mereka ragu apa mereka masih hidup atau mati!Tidak punya pilihan lain, salah satu dari mereka bersorak dan keluar dari parit untuk menyerang balik para penyihir yang terbang di udara.

Melihat keberanian, satu rekan mereka. Beberapa prajurit yang awalnya bersembunyi di parit kini mulai keluar dan menyerang para penyihir Wermania. Hasilnya, hampir pasukan Furnika tewas dan lainnya luka berat, sedangkan di pihal Wermania hanya beberapa penyihir yang mengalami luka ringan dan cidera yang parah.

Kematian untuk prajurit Furnika kini sudah di depan mata mereka sendiri, sampai sebuah serangan sihir mengenai penyihir dari Wermania yang membuat barisan penyihir Wermania menjadi pecah begitu saja.

Dari arah selatan, terlihat beberapa penyihir yang sedang terbang menuju ke arah Penyihir Wermania,yang jelas mereka bukan rekan atau Sekutu Wermania melainkan musuh Wermania!

Tidak tinggal diam, beberapa penyihir kini menargetkan penyihir bantuan dari Furnika yang datang lebih cepat dari dugaan semua pihak. Meski hanya terdiri dari beberapa orang, bantuan penyihir sangatlah berpengaruh dalam jalannya sebuah perang.

Dari semua penyihir bantuan Furnika, terdapat satu penyihir yang menarik perhatian. Yaitu rambut emasnya dan mata merahnya, menatap lurus ke arah para penyihir Wermania.

Jika terlihat sekilas, penyihir tersebut terlihat masih muda sekitar berumur 17th.Penyihir tersebut adalah bernama Sayya Jingo.

Sayya mengamati para penyihir Wermania, yang mulia mengubah target serangan mereka. Tanpa aba aba atau perintah dari komandan penyihir Furnika.

Sayya secara tiba-tiba, menerjang ke arah penyihir Wermania. Para penyihir Wermania mencoba menyerang Sayya yang sedikit demi sedikit mendekati mereka, sayangnya serangan mereka tidak ada yang mengenai Sayya satupun. Dikarenakan Sayya selalu melakukan manuver rumit dan sulit di tembak.

Saat sudah benar-benar di depan para penyihir Wermania, Sudut bibir Sayya terangkat sedikit yang menampilkan senyum kecil.

"Kena kau! "Ucap Sayya dengan suara tenang.

Di saat itu juga, Sayya menganti senjata milikinya dari sebuah senapan sihir ke sebuah belati. Tanpa ragu Sayya langsung menusukkan ke arah kepala penyihir Wermania. Tidak hanya satu penyihir, tapi Sayyy melakukannya ke semua penyihir Wermania, dengan berpindah ke penyihir Wermania lain dengan kecepatan luar biasa.

Komandan penyihir Furnika, hanya biasa menghela napas panjang dengan apa yang di lakukan Sayya. Pasalnya bukan kali ini, Sayya melakukan hal gila untuk membunuh musuhnya.

Melihat Penyihir di pihak mereka telah di kalahkan membuat pasukan dari Wermania mencoba untuk mundur ke belakang. Pasalnya tanpa penyihir, mereka sama sekali bukan tandingan para penyihir di pihak Furnika, meskipun jumlah mereka lebih banyak.

Sayya melihat pasukan darat Wermania yang melarikan diri dengan tatapan dan senyuman misterius. Seolah-olah ada ide gila di kepalanya, komandan penyihir dan penyihir lainnya di belakang tidak menyadari hal tersebut.

Sayya terbang menaikan ketinggian menjadi lebih dekat dengan awan. Di saat itulah Sayya mengeluarkan senapan sihirnya yang mulai bercahaya keemasan.

Komandan penyihir Furnika yang di belakang, menyadari apa yang akan di lakukan Sayya. Segera memerintah penyihir di dekatnya untuk membuat perlindungan.

"Semuanya! buat dan berlindung! "

Teriakan komandan penyihir membuat pasukan Furnika yang ada di darat sedikit kebingungan,

sampai sebuah ledakan besar terjadi di daerah musuh yang jaraknya puluhan kilometer.

Ledakan tersebut merupakan serangan sihir dari Sayya, yang menargetkan pasukan darat Wermania yang mencoba melarikan diri. Besarnya ledakan sampai sampai membuat pasukan paling belakang dari kedua pihak,masih bisa mendengar suara ledakan yang cukup besar yang di ikuti oleh hembusan angin yang kencang.

Meski terjadi ledakan besar, tanah yang terkena ledakan tidak meninggalkan bekas cekungan. Melainkan berubah warna menjadi hitam dan tandus begitu saja. Manusia/ Mahluk hidup lainnya langsung mati tanpa meninggalkan jasad mereka akibat serangan tersebut.

Di langit, Sayya melihat jumlah pasukan darat Wermania yang berkurang dan lenyap begitu drastis. Tapi bukannya puas, Sayya malahan merasakan perasaan kesal di karenakan serangan besarnya tadi tidak bisa membunuh semua pasukan darat Wermania. Terlebih lagi masih ada beberapa pasukan yang berada di dalam tank atau bersembunyi di dalam parit masih hidup meski mengalami luka parah.

"Sial sial sial! kenapa mereka masih saja ada!"

Karena kesal. Sayya menyerang kembali pasukan darat Wermania yang tersisa dengan berbagai serangan sihir. Sementara itu di pihak Furnika, para penyihir kini turun ke bawah untuk membantu pasukan darat Furnika yang terluka. Komandan penyihir dan Letnan Kolonel di pasukan darat Furnika, melihat bagaimana hujan serangan sihir yang di lakukan Sayya seorang diri.

"... Apa dia masih manusia? "Ucap Letnan Kolonel di samping Komandan penyihir.

" Jika dia manusia, mau penyihir sekalipun. Mustahil untuk mengeluarkan serangan berjumlah banyak setelah mengeluarkan serangan besar seperti tadi. "Ucap Komandan penyihir.

Di depan mereka, Cahaya emas terus jatuh dari langit menghujani para perajurit darat Wermania. Bahwa terlihat prajurit Wermania seperti sebuah kawanan semut yang mencoba bertahan di guyuran hujan badai!

Vous aimerez aussi

Kembalinya Bocah Terlantar

Bernama lengkap Frank Abraham, tuan muda dari keluarga misterius di dunia, keluarga Abraham. Keluarga Abraham menghilang secara tiba-tiba karena persaingan bisnis di dunia, selama kurang lebih dua puluh tahun mengalami kemerosotan bisnis karena di tekan oleh banyaknya penguasa di seluruh dunia Mengincar kekayaan yang hampir menguasai separuh ekonomi dunia, keluarga Abraham akhirnya tumbang karena peristiwa yang memalukan Alexander Abraham, ayah Frank di tuduh menjadi biang keladi atas terjadinya inflasi dunia, seluruh bahan pokok industri seperti besi, nikel, batu bara dan bahkan minyak bumi menjadi komoditas yang menurun harganya Monopoli yang di lakukan oleh pengusaha-pengusaha dunia termasuk keluarga Abraham menjadi salah satu penyebab terjadinya inflasi yang parah Mata uang di seluruh dunia merosot nilainya di bursa saham, menjadikan negara-negara miskin dan berkembang banyak yang di nyatakan pailit oleh bank dunia Alexander Abraham saat suatu malam, di tangkap oleh pemerintah dengan dalih melakukan korupsi yang merugikan Empire Odessa dan dunia. Dan menyebabkan inflasi secara besar-besaran Frank yang saat itu berusia lima tahun harus mengungsi bersama ibu dan adiknya Jane, sedangkan Alexander Abraham di tangkap Di malam musim dingin, seorang pria tua dengan mengendarai mercedes mewah menghampiri mereka dan mengulurkan tangan untuk membantu mereka melewati hari-hari mereka Pria tua yang mengetahui banyak hal di dunia merasa iba atas kemalangan yang menimpa keluarga Frank, atas dasar kemanusiaan pria tua tersebut menolong Frank sekeluarga keluar dari kesulitan yang mereka hadapi Tanpa Frank ketahui, pria tua tersebut adalah penguasa dunia saat ini, dimana dunia memberi julukan kepadanya The Second God Pria tua memberikan sebuah rumah sederhana untuk keluarga Frank tempati dengan bayaran, Frank harus menjadi murid sekaligus penerusnya Ibu Frank yang sudah tidak bisa berpikir apapun, menyetujuinya dengan alasan keamanan dan kenyamanan anak-anaknya Sejak saat itu, Frank di haruskan untuk belajar secara personal baik itu ekonomi, budaya, sosial, politik, sasta, seni, dan bahkan beladiri di bawah bimbingan pria tua tersebut Selama lebih dari sepuluh tahun, Frank di latih oleh pria tersebut siang dan malam, di pukuli, di omeli dan hingga tidak di berikan makan jika Frank melakukan kesalahan di mata pria tua tersebut Namun, berkat pelatihan yang sangat keras selama sepuluh tahun. Akhirnya Frank berhasil masuk ke dalam akademi militer Empire Odessa sebagai rekrutan top Dan sejak saat itu, Frank menjalani karirnya sebagai seorang prajurit yang di awali dari kadet akademi Sepuluh tahun berlalu sejak di mulainya karir Frank di militer, dan saat ini Frank telah berhasil menjadi salah satu petinggi militer termuda dalam sejarah di Empire Odessa Dengan pangkat Laksamana, memiliki bawahan sebanyak lima ratus ribu personel yang terlatih, Frank mencatatkan namanya di dalam sejarah dunia sebagai satu-satunya komandan militer termuda yang berhasil mengalahkan lebih dari lima puluh negara dan jutaan pasukan musuh hanya dalam waktu tiga tahun Dan menjadikan Empire Odessa sebagai salah satu negara dengan militer terkuat di dunia dengan urutan ketiga

Eka_Ramonez · Adolescents et jeunes adultes
Pas assez d’évaluations
7 Chs