Di kamar Sana yang sudah ditinggal sangat lama.
"Apa kamu masih akan nyaman dengan kamarmu yang lama?" tanya momy pada Sana yang masih sangat lama terus diam sejak lima menit yang lalu, Sana menganggukan kepalanya tidak mempermasalahkan sedikitpun soal masalah kamarnya.
"Syukurlah," tanggap momy nya lagi. "Kenapa kamu sangat sulilt momy minta untuk pulang? Bukankah kamu pergi waktu itu demi Devan? Jika masalahnya saja sudah selesai, kenapa kamu menolak pulang? Ini rumahmu," ucap mama mempertegaskannya lagi, Sana mengangguk.
"Aku tahu," jawab Sana pelan. "Hanya saja, aku membutuhkan Wiga, aku sangat sulit meninggalkan Wiga karena dia merasa sedih," jawab Sana membuat momy nya memutar bola matanya mala. "Kamu aneh,"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com