Qiao Mu mengangkat kepalanya dan menatap mata Li Yan. Di bawah cahaya redup, matanya yang gelap menyatu dengan langit malam yang gelap di atas kepalanya, seperti ada bintang di matanya, yang berkedip, membuat jantungnya berdegup kencang.
Saat ini, kebahagiaan ingin menangis.
Dia sudah berkali-kali merasa bahwa dia sudah sangat bahagia, tetapi setiap kali, dia bisa menciptakan keindahan yang lebih dalam dan membuatnya merasa bahwa dia telah tenggelam dalam kebahagiaan.
Pria ini tidak bisa memainkan romansa, tapi dia memberinya romansa yang selalu dia nantikan.
Entah itu lamaran pernikahan atau setiap hari raya, dia mempersiapkannya dengan sepenuh hati.
Dia seperti memiliki keterampilan membaca pikiran, bisa memahami pikirannya, dan melakukan segala sesuatu yang membuatnya ingin berteriak.
Kembang api di udara begitu indah sehingga Qiao Mu tergerak di dalam hatinya, berjinjit dan mencium bibir Li Yan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com