webnovel

Melewati Batas Toleransinya

Éditeur: Wave Literature

Li Yan pernah berkata untuk tidak menimbulkan masalah ketika dirinya pergi selama beberapa hari.

Qiao Mu menggigit bibirnya dan meringkuk ke dalam pelukannya, wajahnya pucat, tidak berani bergerak sedikit pun.

Dia belum pulih dari keterkejutannya, jantungnya masih berdebar kencang.

Mendengar Li Yan yang menyalahkan dirinya, membuat hati Qiao Mu yang tersumbat dengan kepedihan seketika pecah, dan air matanya mengalir tak terkendali.

Li Yan menggendong gadis kecil yang ada di pelukannya ke dalam mobil, ketika dia menundukkan kepala dan melihat gadis kecil itu diam-diam menangis, sosoknya terlihat begitu menyedihkan hingga membuatnya tidak bisa berkata-kata.

Ketika teringat adegan ketika Qiao Mu hendak menusuk lehernya dengan tegas menggunakan gunting, hatinya terasa jatuh.

Dia tidak berani membayangkan apa jadinya jika dia terlambat selangkah!

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant