Afka tengah memencet password apartemen, kemudian masuk dengan santainya bersama dengan Vian yang sedang menggeret kopernya. "Terima kasih, kau bisa pulang sekarang. Titip salam untuk Bibi Alena." Kata Afka.
Vian meninggalkan apartemen. Sedangkan Afka segera mencari keberadaan Ghirel. Saat membuka pintu kamarnya, dia melihat sosok Ghirel yang tengah tertidur pulas di atas ranjang.
Afka mendekat, menarik selimut hingga menutupi dada Ghirel dan mengecup keningnya dengan mesra. "Selamat tidur Jie..." kata Afka dengan tangan mengusap rambut Ghirel.
Afka berlalu menuju kamar mandi. Satu hal yang tidak dia sadari adalah, Ghirel sebenarnya belum tertidur. Saat mendengar suara Afka, dia memilih pura-pura tidur untuk menghindari Afka. Ghirel bahkan merasa tersentak saat Afka memanggilnya dengan sebutan Jie.
"Jangan hindari, tetapi hadapi." Gadis itu bergumam, menurunkan selimutnya dan beranjak turun dari ranjang menuju kamar mandi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com