Jas berwarna abu-abu melekat pada dirinya. Tubuh atletis yang menjadi daya tarik untuk kaum hawa kini sedang berjongkok di samping sebuah batu nisan bertuliskan 'Hera Clavita'.
Sosok yang menjadi pusat kehidupannya selama bertahun-tahun, terbaring di dalam gundukan tanah di depannya. Pria tersebut menarik nafasnya sangat dalam, kemudian melihat foto pernikahan mereka yang selalu ia bawa kemanapun.
"Selamat pagi sayang... sudah satu tahun ya kamu di sini. Aku selalu merindkan kamu setiap hari sampai detik ini. Aku benar-benar tidak menyangka kau akan pergi secepat ini sayang." Pria tersebut menarik nafasnya dengan berat, dia meletakkan buket bunga tulip ke atas makan tersebut. Hera sangat menyukai bunga tulip.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com