"Tiup lilinnya, Earth," pinta Ron.
Earth pun meniup lilinnya dan diiringi dengan tepukan tangan dari ayahnya.
"Akhirnya kita tidak salah hari lagi, ya Bu," ucap Ron sembari terkekeh.
"Salah hari?" tanya Earth heran.
"Kemarin saat kau bertanya, 'apakah ibu mengetuk pintu kamarmu saat malam hari?' itu sebenarnya memang kami. Ayah dan Ibu hampir saja salah hari. Untung saja ibu dan ayah berhasil menyembunyikan kue ini darimu. Kau juga jarang sekali ke dapur untuk memeriksa makanan di dalam lemari es, bukan?"
"Jadi … suara ketukan pintu itu memang nyata? Bukan hantu, mimpi ataupun aku yang salah dengar?"
"Iya, ibumu salah tanggal. Memalukan saja," jawab Ron menggerutu.
"Astaga … mengapa repot-repot membuat ini semua. Aku saja hampir lupa kalau ini adalah tanggal ulang tahunku," tutur Earth.
"Kau adalah anak kami satu-satunya, bagaimana kami bisa melupakan hari istimewa ini," tutur Rang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com