"Bagaimana kalau kita makan siang lebih dulu? Aku sudah lapar," ajak Ron, sembari memegangi perutnya.
"Kita cari hadiah dulu, baru setelah itu makan siang. Niat kita datang ke sini untuk membeli hadiah untuk Earth, bukan makan siang berdua," jawab Rang menggerutu.
Ron menarik bibirnya seperti terpaksa harus menuruti permintaan dari istrinya. Namun saat matanya berpaling, ia tiba-tiba saja mengernyit, seperti melihat hal yang membuatnya heran.
"Rang, coba kau lihat itu … bukannya itu Moon?" tanya Ron, menunjuk ke arah dua orang yang sedang makan di sebuah restoran yang ada di Siam Mall.
Rang mengernyit melihat ke arah yang ditunjuk oleh Ron. Ia diam ingin memastikan kalau itu bukanlah Moon. Namun tak dapat dipungkiri, itu memang benar Moon.
"Mungkin itu teman kampusnya," ucap Rang, ia tidak ingin memprovokator Ron untuk kesal karena melihat Moon dengan pria lain.
"Apakah Moon mendua … atau itu memang kekasih Moon yang sebenarnya?" gumam Ron bertanya-tanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com