webnovel

Snow Ground : 4

"Ah akhirnya lega juga.."

Seorang wanita bertubuh tambun memasuki tenda ramal dari pintu belakang. Rambut kriting tanggungnya diikat oleh pita bermotif bunga-bungaan berwarna merah. Ia memegangi perutnya yangbuncit, namun bukan karena hamil. Bisa ditebak jika dia baru saja kembali dari toilet. Ia langsung terkesiap begitu melihat seorang pemuda tampan menempati tempat duduknya di belakang meja ramal.

"Hey tuan, jika kau ingin diramal jangan duduk disitu," ujar wanita itu seraya menepuk bahu si pemuda tak dikenal.

Pemuda itu menoleh, mata birunya menatap ke arah sepasang mata si wanita. Seolah menyala dan bersinar.

"Ah, maaf sepertinya setelah ini kau akan pusing~" tutur Gabriel.

Sebuah cahaya yang sangat terang menyala dari dalam tenda ramal, saking terang dan cepatnya terlihat seperti sebuah kilatan semata. Beberapa saat setelahnya hanya ada kegelapan total didalam sana.

.

.

.

.

.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant