Edward melirik Sarah yang selalu susah tidur saat tengah malam. Istrinya itu miring ke kanan lalu miring ke kiri, gelisah dan gerah, bahkan hanya mengenakan piyama sangat tipis, hingga bra nya dapat terlihat dari luar.
"Sarah, kenapa kamu belum tidur?" tanya Edward dengan wajah baru bangun tidur, karena dia sudah sempat terlelap sekitar satu jam.
"Aku lapar, gerah, sesak, pokoknya tidak nyaman," jawab Sarah gusar.
Edward menghela napas, menatap iba pada Sarah yang mungkin butuh perhatian darinya, karena selama ini dia selalu cuek dan mengedepankan perasaannya untuk Luna tanpa memikirkan perasaan istrinya itu.
"Yasudah galau begitu, ayo ke dapur, kita makan," ajaknya.
"Kamu juga mau makan?" Sarah memastikan.
"Entahlah, aku hanya ingin minum kopi saat ini, tidak tahu nanti di dapur ingin makan atau tidak," ucap Edward dengan malas beranjak dari ranjang. Dia berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci wajah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com