Saat pagi, Ethan sudah bersiap ke kantor. dia terlihat sudah rapi dengan memakai tuxedo dan Luna memakaikan dasi berwarna abu-abunya.
"You looks so handsome," ucap Luna sembari membenarkan dasi Ethan. Dia menatap wajah tampan suaminya yang lebih fresh karena sudah mencukur brewoknya. Perlahan tangannya meraba rahang tegas itu. Dia berjinjit dan memcium bibirnya.
cup ....
Ethan membalas ciuman sesaat itu, lalu tersenyum sembari merangulkan tangannya ke pinggang Luna. Perlahan dia menunduk menyatukan keningnya pada kening Luna sembari menatapnya intens. Pria itu merasà tidak ingin berpisah sedetik pun dari istrinya, rasa sayang, rasa takut terpisahkan dan ingatan kecelakaan seakan berkelebat di benaknya terus menerut.
"Kenapa?" tanya Luna sembari mendongak menatap mata hazel suaminya itu.
"Temani aku ke kantor," jawab Ethan.
Luna mengerutkan keningnya dan kembali bertanya, "kenapa, biasanya kamu tidak mau aku temani?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com