Seandainya saja Ametsa tahu bahwa saat ini Pria Y sedang mencoba untuk menahan kegugupannya tersebut sehingga kini pria tersebut sering kali memutus kontak mata lebih dulu bersama dengannya.
"Pria Y, bukankah kau sendiri yang selalu memberitahuku untuk menatap mukanya ketika sedang berbicara?"
"Maafkan aku, Ametsa."
Kening gadis itu langsung berkerut setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh seseorang yang berada di hadapannya tersebut sehingga kini Ametsa menghela nafas sejenak sebelum akhirnya melipat kedua tangannya di dada.
"Kenapa kau malah meminta maaf kepadaku?"
"Maaf, karena aku tidak bisa menatapmu terlalu lama."
Ametsa yang mendengar itu langsung terdiam mematung di tempatnya dengan perasaan yang berbeda saat ini. Gadis itu saat ini merasa yakin bahwa memerah sehingga membuatnya yang mengetahui hal tersebut mengulum bibirnya seketika.
"O-oh, baiklah, ku kira ada yang sedang kau sembunyikan dariku."
"Tidak ada, aku tak menyembunyikan apapun, Ametsa."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com