Yerazel melihat kepergian dari laki-laki itu, pria tersebut merasa ada yang berbeda dengan Daniel membuatnya menghela nafas, kemudian memandang kembali seseorang yang berada di hadapannya dengan senyum manisnya itu.
"Ametsa, apa kau mau masuk?" tanyanya.
"Ya, aku akan masuk. Apakah tidak masalah?"
"Tentu saja tidak, lagi pula di dalam ada Bos Jilly. Bukankah kau dan dia saling kenal?"
"Ya, aku memang mengenalnya. Dia adalah orang yang baik dan sangat peduli padaku."
"Wah, kalau begitu kau sangat beruntung Ametsa."
"Kenapa begitu?" tanya gadis itu dengan kedua alis yang terangkat.
"Entahlah, kupikir kau sangat beruntung saja." Yerazel terkekeh, kemudian kembali berkata, "Sudahlah, ayo kita masuk."
"Ayo."
Setelah itu Yerazel dan Ametsa pun masuk ke dalam Cafe dengan tangan mereka yang saling menggenggam satu sama lain.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com