webnovel

Pura Luhur Uluwatu

"Mereka bilang akan ke Uluwatu melihat Kecak Dance. Di sana sunsetnya indah, kalian ikut saja," ujar Kakek.

Aku sudah tahu soal itu. Papa bilang mereka akan ke sana pukul tiga sore.

"Rea akan ikut nanti, Kek. Tapi kalau Bang Satria nggak tahu."

"Ajaklah suamimu itu juga."

Aku masih mengawasi permainan voli di depan sana. Dan beberapa menit kemudian permainan itu berakhir dengan tim Andra sebagai pemenangnya. Itu sudah bisa ditebak.

"Di mana dia?" tanya kakek lagi.

"Bang Satria sedang istirahat, Kek."

Dari arah pantai, Dea dan Mbak Anin melambai. Mereka menyuruhku untuk gabung bermain pasir. Itu menyenangkan.

"Kek, aku ke sana dulu ya."

"Oke, hati-hati, Nak."

Aku turun ke pantai menghampiri mereka, yang sekarang sedang mengubur tubuh kapten dengan pasir. Mereka antusias sekali melakukan itu.

"Kak Rea, ayo kita kubur Om Kenzo sampai nggak bisa bergerak lagi!" seru Dea antusias.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant