Tujuh setengah jam perjalanan Gambir-Jogja, tanpa terasa aku lalui. Aku bisa tidur pulas tanpa gangguan. Saat bangun tidur pramugari kereta memberiku handuk hangat. Jadi gini ya rasanya duduk di kereta luxury?
Aku mengaktifkan ponsel begitu sampai Jogja, berencana menghubungi Nana. Begitu aku aktifkan ponsel, pesan-pesan dan panggilan tak terjawab dari Satria membrudul. Dia rupanya ingat padaku? Aku pikir lupa. Aku abaikan itu dan memilih menghubungi Nana.
"Na, gue udah di stasiun nih," kataku begitu panggilanku diangkat.
"Kamu udah sampe, Na? Aku pikir pukul tujuh kamu sampai. Haduh, bentar aku bangunin si Boni dulu."
"Yaelah, Na. Jadi gue harus nunggu nih?"
"Mau nunggu atau kamu ke sini sendiri?"
"Yaelah lo, temen jauh-jauh dari Jakarta nggak disambut."
"Aku sambut ntar sama sarapan bubur ayam Mbok Nah."
Mbok Nah itu langganan sarapan bubur kami. Aku memutar bola mata. "Gue kesono sendiri aja ah. Lama nunggu Boni. Tuh manusia kalau tidur udah kayak kebo soalnya."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com