Keesokan harinya, seluruh orang di kediaman Prayoga sudah sangat panik. Sejak semalam, Eliza sama sekali tak bisa dihubungi. Padahal segala bukti telah dibawanya.
Imelda dan juga Brian menjadi sangat panik, begitu pula Martin dan juga Adi Prayoga. Seolah tanpa henti, Martin berusaha untuk menghubungi seorang wanita yang baru saja menjadi kekasihnya itu. Namun tak ada satupun jawaban dalam setiap panggilannya.
"Apakah Eliza sengaja membawa kabur bukti yang kita miliki? Bukankah dulunya ia cukup dekat dengan Mama Natasya?" Hanya hal itu saja yang ada di kepala Brian. Ia terus saja berpikiran buruk terhadap wanita yang dulu benar-benar mencintainya itu.
"Jangan berpikiran yang tidak-tidak tentang Eliza!" Bukan sengaja ingin membela kekasihnya, Martin merasa jika wanita itu tak mungkin melakukan perbuatan yang sangat memalukan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com