Ada percikan api amarah yang mulai membakar setiap sudut hatinya. Membayangkan para pria di villa menatap Imelda saja, sudah cukup untuk membakar hatinya.
"Kami? Siapa yang kamu sebut dengan kata 'kami' itu?" tanya Brian dengan suara yang terdengar cukup keras pada pria di sebelahnya.
"Maaf, Tuan. Diam-diam kami mengagumi sosok Nona Imelda. Sejak istri Anda tinggal di villa, para bodyguard dan juga pekerja begitu senang dengan keberadaan Nona Imelda," ungkap pria yang sudah cukup lama bekerja untuk keluarga Prayoga.
Tak bisa menahan dirinya lagi, Brian menarik kerah baju pria di kursi kemudi itu. Memandangnya sangat tajam dengan geram. Dia merasa tak terima jika mereka semua diam-diam memperhatikan istrinya.
"Brengsek! Berani-beraninya kalian semua!" Brian berteriak dan bersiap untuk memberikan pelajaran pada pria itu. Namun tiba-tiba saja ...
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com