Adi Prayoga masih tak menyangka jika Martin berani menyinggung tentang masa lalunya itu. Dia pun melemparkan sebuah tatapan ingin membuat, diiringi senyum seringai yang terlihat sangat mengerikan. "Rasa ingin tahu mu itu, bisa saja membuat nyawamu melayang," ucap Adi Prayoga sebelum pergi meninggalkan orang kepercayaannya itu.
Di sisi yang lain, Martin masih berdiri di tempatnya sambil memikirkan setiap kata yang diucapkan oleh bos-nya. "Apa maksud ucapannya?" gumam Martin dengan wajah bingung dan juga penasaran dengan teka-teki kehidupan seorang Prayoga dan juga Mahendra. Sudah cukup lama ia harus menahan dirinya dari rasa ingin tahu yang terkadang membuatnya sulit memejamkan mata.
Martin pun langsung menyusul Brian dan Imelda yang sudah menunggunya di dalam mobil. "Maaf ... sudah membuat kalian menunggu," ucapnya pada pasangan suami istri yang sudah duduk di dalam mobil.
"Apa yang kalian berdua bicarakan?" tanya Brian pada pria yang sudah berada di kursi kemudi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com