Martin menyadari jika ucapannya itu sedikit keterlaluan. Dia pun berusaha untuk mengejar Brian yang lebih dahulu meninggalkannya. "Tunggu, Brian! Aku tak bermaksud untuk meledekmu," teriaknya sambil berjalan lebih cepat mengikuti anak dari bos-nya itu. Namun tetap saja, Brian masih saja mengabaikan dirinya. "Imelda! Sepertinya suamimu ini sedang datang bulan," goda Martin pada wanita yang sudah duduk di sebelah Brian.
"Sebenarnya ada apa, Martin? Lihatlah wajah Brian ... dia terlihat sangat kesal," lanjutnya sambil berdiri di samping suaminya. "Duduklah, Martin. Kita bisa makan siang bersama," bujuk Imelda sambil mengambilkan beberapa makan untuk suaminya. Dia sengaja menjadi istri yang baik untuk pria yang sudah bersedia menunggu dan mencintainya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com