"Polisi ingusan ini duluan yang mancing emosi aku, Vi!!" ucap Erlan.
"Kamu dengar gak sih kalau aku tuh dari tadi udah suruh kamu untuk pergi dari sini?!! Pergi!!! Aku udah muak lihat muka kamu!!" ucap Ivi emosi.
"Aku gak nyangka Vi kalau kamu bisa mengatakan hal itu ke aku.. Kamu lupain semua kebaikan yang pernah aku kasih ke kamu hanya karena orang-orang yang baru kamu kenali sekarang... Seriously, Ivi yang dulu aku kenal bukan Ivi yang seperti sekarang.." ucap Erlan.
Ivi hanya diam tak berkutik. Ia mencerna baik-baik setiap kata yang keluar dari mulut Erlan. Air matanya mengalir begitu saja.
"Relivia Zenata yang dulu aku kenal adalah sosok perempuan yang lembut, penyayang, penyabar dan gak emosional seperti ini.. Tapi sekarang?? Kamu sudah banyak berubah Vi.." ucap Erlan.
"Cukup...!!!! Hiks hiks... Cukup!!" ucap Ivi memegangi kepala nya yang terasa sakit.
Melihat hal itu, dengan cepat Calvin memegangi tubuh Ivi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com