webnovel

Planning

"Baiklah.. Aku menerima keputusan kamu.. Jika memang menurut kamu bahwa ini  yang terbaik untuk kita berdua.." ucap Felix pasrah. Felix benar-benar sedih saat ini.

Ia tak sanggup lagi menatap wajah Ivi. Ia berdiri membelakangi Ivi.

Ivi bangkit dari duduknya, lalu tiba-tiba Ivi melakukan gerakan yang membuat Felix terkejut..

Ivi memeluk Felix dari belakang dengan begitu erat. Ia menyandarkan kepalanya di punggung Felix dan melingkarkan tangannya pada perut Felix dari belakang.

"Ivi??" tanya Felix tak percaya.

Ivi tersenyum. Tersenyum penuh arti. Ia lalu melepaskan pelukannya, membuat Felix berbalik arah dan menatap dirinya bingung.

"Apa maksud kamu?? Bukannya tadi kamu bilang ya bahwa kamu gak bisa ikut pulang ke rumah sama aku?" tanya Felix bingung.

Ivi kembali tersenyum semanis mungkin.

"Aku kan gak bilang gitu sayang... Aku kan cuma bilang kalau aku gak bisa... Bukan gak bisa ikut pulang ke rumah bareng kamu.." ucap Ivi tertawa geli.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant