webnovel

Part 36

Tepat pukul 12.00 WIB dini hari, Elven Zeandra Devanno akan bertambah usia.

Ivi sengaja begadang untuk mempersiapkan kejutan untuk sang buah hati. Felix yg masih tertidur pun dibangunkan Oleh Ivi.

"Sayang... Bangun... Hari ini kan ulang tahun Elven.. Ayo kita kasih surprise buat dia.." bisik Ivi di telinga Felix.

"Eungh.... Jam berapa hon? Aku ngantuk banget hoam..." Felix melenguh saat bangun. Ia menutup mulutnya yang menguap.

"11.50.. Ayo bangun.. Aku udah siapin cakenya.. Ayo Kita pasang candle nya.. Ambil kadonya di lemari sayang" titah Ivi.

"Eungh... Hoam... Iya bentar sayang.. aku cuci muka dulu"

"Cepetan Felix ih.."

"Iya sayang.." Felix pun ke toilet.

Tak lama Felix kembali.

"Kadonya sayang diambil.. Cepetan donk"

"Iya honey iya" Felix mengambil 2 bungkus kado. Ivi menghidupkan lilin di bolu itu.

"Ayo buruan kita ke kamar Elven"

"Ayo hon"

Mereka berjalan pelan-pelan menuju kamar Elven. Felix membuka pintu kamar Elven yg tidak terkunci. Menyalakan lampu yg sengaja dimatikan oleh Elven pada saat tidur.

"satu... Dua... Tiga..." hitung Felix dan Ivi bersamaan pelan-pelan. Lalu mereka pun menyanyikan lagu 'Happy Birthday'.

"Happy Birthday to you... Happy Birthday to you.. Happy Birthday Happy Birthday Happy Birthday our Elven..." Nyanyi Ivi dan Felix bersamaan.

"Eungh.... Mommy, Daddy..." Elven bangun dari tidurnya, masih dengan kondisi setengah sadar. Saat kesadaran ia sudah sepenuhnya, ia pun Menatap bolu yg dipegang ibunya dan 2 buah kado yang ada dalam genggaman ayahnya.

Elven kemudian berhambur memeluk Ivi.

"Thanks mom... I dont think that you'll give this surprise" mata Elven berkaca-kaca.

Ivi mengecup kepala Elven sambil memegang bolu.

"You're my first son and my pride... I'm happy for giving it to you... Happy Birthday to you sayang.. Jadi anak yang lebih baik ya.. Banggain Mommy and Daddy.. Doain adik kamu juga.." Ivi kembali mengecup puncak kepala Elven.

"I love you mom.. Thank you.. Thank you so much" Felix menatap keduanya dengan senyuman.

Elven mengecup pipi kanan dan kiri ibunya.

"Uunch... Anak mommy ternyata belum benar-benar dewasa hm" canda Ivi

"Elven hanya manja dengan Mom.. No more.. Jika di luar, Elven gak akan seperti ini Mom.."

"Seriously?"

"Yes, Mom... You're the one and only"

"Hahaha.... Anak mommy bisa saja..." Ivi membalas pelukan Elven. Felix kesal melihat keduanya yang mengabaikannya.

"Hey, dont you see your daddy here?" Tanya Felix menyindir karena Elven terus memeluk Ivi.

"Heheh... Daddy.... Sorry.." Elven memeluk Felix. Felix melempar kado itu ke kasur Elven.

"Benar kata Mommy, kau masih menjadi Elven kecil kami hahah" Felix

"Ah Daddy... Aku hanya seperti ini bersama kalian. Jika di luar atau bahkan di sekolah, percayalah aku bagaikan es kutub.. Heheh.." jelasnya yg membuat Ivi dan Felix tertawa.

"Kau persis seperti daddy hahah.. My junior" tawa Felix

"Aku adalah bibitmu.. Tentu aku juga akan mewarisi sifatmu hm.. "

"But, jangan warisi sifat buruk Daddymu ya sayang.. Bahaya" Ivi sedikit berbisik di akhir kalimatnya.

"Sifat buruk? Apa itu Mom? Wahhh Daddy punya sifat buruk hahah.."

"Terlalu cemburu pada orang yang padahal sangat mencintainya hm.. Keterlaluan banget cemburunya hm..."

"Honey... Dont make me shy in front of our son.. Jangan bongkar kartu donk.." ancam Felix

"Hahah... Daddy, you are so cute.. But seriously you are a jealous one?" canda Elven.

"Daddy mu memang selalu cute untuk keluarga kecilnya hm.. Forget it son.. Don't talk about it again.." Felix

"Hahah... Sorry Dad.. I'm just kidding.. Piss.. (Elven membentuk V jarinya)..

Mommy..... I miss you so much... Mommy sehat terus ya sampai nanti aku sukses" Elven kembali memeluk Ivi lebih erat.

"Elven... Berhenti memeluk Mommymu.. Daddy juga ingin memeluknya" Kesal Felix.

"Ah lihatlah... Daddymu bahkan cemburu pada putranya sendiri hm" canda Ivi

"Hahah Daddy... Kau sangat lucu pada saat cemburu seperti itu.. Aku benar-benar nyaman memeluk Mommy.." jahil Elven sambil menyerahkan pelukannya.

"Ah... Menyingkirlah... Kau carilah istri seperti mommy mu... Yg setia selalu pada Daddy walau mantannya terus mengejarnya hm"

"Woah.... Daddy beruntungnya dirimu memiliki mommy... Mommy begitu cantik, baik dan pintar. Aku bangga mempunya mommy sepertimu."

"Hahah... Jangan seperti itu... Mommy hanya berbuat sebagaimana mestinya"

Felix memeluk erat Ivi.

"I love you to the moon and back... Our love is timeless... In Syaa Allah" Felix

"Aamiin In Syaa Allah.." tiba-tiba Elven ikut berpelukan dengan Ivi dan Felix. Fyi, kue bolunya sudah diletakin di nakas ya.

"Allahuakbar... Elven" Ivi

"Heheheh... Pisss...."

Felix melerai pelukan itu.

"Hey boy... Tiup dulu lilinnya... Before it, make a wish" Felix

"Asyiap dad"

Elven make a wish dan meniup lilinnya.

"Do you wanna cut this cake and try this?" Ivi

"Later... Dad, what gift do you bring to me?"

"Ah... Hampir lupa... This one" Felix meraih kado itu dan menyerahkannya pada Elven.

"For me?" Elven

"Of course" Felix dan Ivi serempak.

Elven dengan semangat membuka hadiah itu.

"Wah.... Casio G-Shock? Dad... Seriously?" Tanya Elven antusias. Dan diangguki oleh Felix.

"Jordan 4 Eminem x carhartt? Oh my God... These are so special" Elven

"Sorry, Daddy and Mommy cuma bisa memberikan itu" Felix

"It's more than enough Dad... Tapi Dad, ini semua terlalu mahal... Uangnya sayang"

"Gapapa sayang... Untuk kamu" Ivi

"Iya... Doakan Daddy tetap sukses seperti ini supaya Daddy tetap bisa membahagiakan kalian" Felix

"Of course Dad... We love you" Elven memeluk Felix. Ivi pun ikut.

"Hm btw Dad... Ultah aku tahun ini gak perlu dirayain ya.. Ini sudah sangat cukup"

"Kamu gapapa?" Felix

"Gapapa Dad.. Lagian aku sudah besar... Aku punya kalian itu sudah cukup "

"Alhamdulillah... Kami beruntung mempunyai kamu" Ivi

"Elven lebih beruntung punya Mommy Daddy"

"Semoga kita selalu bahagia" Felix.

"Aamiin..." serempak Elven dan Ivi.

"Dad, Revin?" lirih Elven

"In Syaa Allah dia segera kembali" Felix

"Hmm aamiin"

"Now, potong kuenya donk..." ucap Ivi. Lalu, Ivi menyerahkan pisau kepada Elven. Elven memotong kue itu.

Ia menyerahkan potongan pertamanya kepada Ivi.

"This is for you Mom..." ucap Elven sambil memberikan potongan pertamanya cake itu.

"Ah thank you sayang.." Ivi mengecup kening putranya. Lalu, ia menyuapi sesuap kue itu untuk Elven.

"Bolunya enak Mom... Elven suka" puji Elven.

"Alhamdulillah... Mommy senang kalau kamu suka"

"Iya donk.. Apapun dari Mommy akan slalu Elven suka" ucap Elven dengan senyuman.

"Heheh kamu ini..." Elven kembali memotong kue dan memberikannya pada Felix.

"Dad, this is for you.." Elven memberikan potongan ke dua untuk Felix.

"Thank you boy... " Felix mengecup kening Elven lalu menyuapi Elven cake itu.

'Terima kasih untuk hari ini ya Allah... Semoga kebahagiaan slalu menyelimuti keluarga ini... Aamiin...'Batin Elven

Part ini special birthday Elven ya....

Thanks :)

Chapitre suivant